Antarkan Bantuan, Wabup Tembus Galugua

×

Antarkan Bantuan, Wabup Tembus Galugua

Bagikan berita
Foto Antarkan Bantuan, Wabup Tembus Galugua
Foto Antarkan Bantuan, Wabup Tembus Galugua

[caption id="attachment_50291" align="alignnone" width="650"]Wabup Limapuluh Kota Ferizal Ridwan datangi warga mengantarkan bantuan. (bule) Wabup Limapuluh Kota Ferizal Ridwan datangi warga mengantarkan bantuan. (bule)[/caption]GALUGUA dikepung lumpur. Ribuan orang menatap hamba. Sudah beberapa hari ini warga di sana tak bertanak. TIba-tiba saja Wakil Bupati Ferizal Ridwan datang membawa bantuan logistik satu truk. Rasa mau dipeluk warga di sana oleh Pak Wabup.

"Oi kamarilah! Pak Wabup datang bawa beras," kata warga. Anak-anak paling sigap. Sesigap mereka menyuap nasi beberapa jam kemudian.Begitulah, sejauh mata memandang, hanya lumpur saja yang nampak. Tanah kuning itu kalau dipijak, akan terbenam dibuatnya sampai ke paha. Jalan yang biasanya menghubungkan Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, dengan daerah luar telah berubah menjadi kubangan lumpur. Akibat banjir dan longsor yang menghondoh Limapuluh Kota lima hari lalu.

Siang itu, Selasa (7/3), enam unit mobil beringan. Satu mobil truk colt diesel membawa logistik berupa beras dan keperluan harian, diikuti dua unit mobil ambulence, satu mobil fortuner plat merah dengan nomor polisi BA 5 C, serta dua unit mobil pickup L300 juga bermuatan logistik, selimut serta tenda. Rombongan kecil itu, berupaya menembus daerah paling ujung Limapuluh Kota itu.Sejak bencana melanda, perhatian hanya terfokus ke Kecamatan Pangkalan. Sebab, tanpa bisa mengakses kecamatan itu mustahil bisa menembus daerah lain disekitarnya. Galugua, sebuah nagari diujung barat kecamatan Pangkalan itu, juga sangat mustahil untuk ditembus bantuan. Meski Basarnas telah mengerahkan satu unit helikopter Agusta Weslan 139, namun bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran.

Bantuan logistik via helikopter itu baru sampai di Jorong Mongan, Nagari Galugua. Belum sampai ke Jorong Galugua, yang keadaannya parah. Helikopter tidak bisa mendarat, karena tidak ada hally pad di Jorong Galugua itu. Sedangkan akses jalan darat ke Galugua putus total, karena terban sepanjang 15 meter, dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Transportasi hanya bisa dilakukan hanya dengan kendaraan roda dua alias dengan motor trabas (trail).Kondisi itulah yang coba ditembus oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan. Karena dari kabar yang diterimanya, Negeri Petrodolar itu nyaris hilang dari peta Limapuluh Kota. "Kami berusaha untuk menembus Nagari Galugua melalui jalan darat. Sementara Bapak Bupati melalui jalur udara. Karena dari kabar yang kami terima, kondisi masyarakat disana sudah sangat memprihatinkan," ujar Ferizal Ridwan.

Menurutnya, jalan yang harus ditempuh rombongan dari Nagari Sialang ke Nagari Galugua hanya berjarak 28 Kilometer saja. Namun karena kondisi jalan sudah rusak berat, tidak bisa untuk dilalui oleh kendaraan biasa. "Kalau melihat kondisi medan, jalur ini hanya bisa ditembus oleh mobil offroad. Karena medannya sangat parah sekali. Karena tekad untuk menyelamatkan masyarakat yang terisolasi saja, kami bisa sampai kesini," tambahnya.Masyarakat Nagari Galugua sangat gembira melihat wakil bupatinya. Karena jarang-jarang ada pejabat daerah yang berkunjung ke daerah yang sejak dunia terkembang belum ditempuh oleh aspal itu. "Kalau lah ndak tibo pak wabup kito ko, antah seperti apa nasib masyarakat kito ko. Karena sudah dua hari tidak kami tidak melihat nasi. Terima kasih pak wabup, telah datang menghantarkan beras ke daerah kami ini. Kalau tidak ada pak wabup entah apa yang akan kami makan," ujar Baiti, ibu lima anak itu berlinang air mata.

Kondisi Nagari Galugua memang sangat memprihatinkan. Bahkan sebelum bencana datangpun, daerah itu sudah sangat sulit untuk ditempuh roda. Wali Nagari Galuagua Syakban, yang dijumpai Singgalang, mengatakan, dirinya sudah sering meminta kepada Pemkab Limapuluh Kota segera mengaspal jalan ke daerahnya. Bahkan masyarakat Galugua, sejak belasan tahun meminta pembangunan jalan ke nagarinya itu. Namun permintaan tinggal permintaan saja. "Semoga dengan datangnya bencana ini, daerah kami bisa diaspal. Sejak zaman katumba, jalan provinsi ini tidak pernah tersentuh pembangunan. Pemkab juga terkendala untuk meterealisasikannya, karena status jalan itu Jalan Provinsi," ujarnya.Pasca bencana banjir dan longsor, kondisi jalan semakin parah. Saat ini masyarakat sangat membutuhkan beras, lauk-pauk, serta perbaikan akses jalan. Karena ratusan warga serta anak-anak masih belum mendapatkan bantuan logistik. Diharapkan Pemkab bisa mengirimkan alat berat untuk bisa membuka akses jalan yang terputus ini. (bule)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini