[caption id="attachment_71940" align="alignnone" width="661"]
Antoni Ginting (pbsi)[/caption]CHANGZHOU – Keberhasilan tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dalam memenangkan gelar juara China Open 2018 nyatanya menjadi sejarah tersendiri bagi pebulu tangkis Tanah Air. Pasalnya, sejak dilangsungkannya turnamen China Open pada 1986, baru terdapat lima pebulu tangkis tunggal putra Indonesia yang memenangkan kejuaraan tersebut.
Turnamen China Open sendiri merupakan salah satu kejuaraan yang paling bergengsi dalam dunia bulu tangkis. Selain berlevel Super Series Premier, turnamen tersebut juga dilangsungkan di China, yakni negara yang memiliki sejarah panjang di bidang bulu tangkis. Umumnya, pemenang turnamen China Open adalah para atlet tuan rumah.Kendati demikian, Indonesia patut berbangga karena pada penyelenggaraan pertama turnamen ini (1986), justru wakil Tanah Air-lah yang memenangkan sektor tunggal putra, yakni Icuk Sugiarto. Tunggal putra Indonesia bahkan sempat mendominasi China Open di masa-masa awal kejuaraan dilansgungkan.
Tercatat sejak 1989-1994, peraih gelar juara China Open dari sektor tunggal putra selalu berasal dari Indonesia. Para atlet yang berjasa tersebut adalah Ardy Wiranata, Alan Budikusuma, Hermawan Susanto, dan Joko Suprianto. Akan tetapi, harus disayangkan karena sejak periode emas tersebut, tidak ada lagi tunggal putra Indonesia yang mampu memetik kejayaan di China Open.Kini 24 tahun telah berlalu sejak tunggal putra terakhir Indonesia, Alan Budikusuma, memenangkan China Open. Pada 2018, Anthony Sinisuka Ginting menorehkan lembaran sejarah baru sebagai penerus tunggal putra Indonesia yang mampu memenangkan gelaran China Open. Anthony menumbangkan juara dunia asal Jepang, Kento Momota, di final China Open 2018 melalui dua game langsung, 23-21 dan 21-19. (aci)
