Oleh : Liza Zulbahri, SE, MM, Dosen Universitas Tamansiswa Padang/Mahasiswi S3 PDSP Unand
SETAHUN lebih sudah dunia dilanda wabah virus Corona. Pertama kali muncul di Wuhan pada 2019. Beberapa bulan selanjutnya, virus yang menakutkan itu menyebar ke Indonesia pada Maret 2020. Yang dikhawatirkan pun terjadi. Semua kelabakan. Virus itu menular cepat dan belum ada obatnya. Dengan mudah menyebar melalui percikan atau droplet. Semua kalang kabut. Selama wabah Covid-19 ini semua harus beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan menerapkan 3 M. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak hingga menggunakan sabun/hand sanitizer.
Gaya kehidupan baru tersebut pun berimbas terhadap dunia perbankan. Salah satunya, buka rekening tabungan secara digital. Berkat digitalisasi perbankan kini untuk membuka tabungan kita tidak perlu ke kantor cabang. Cukup duduk manis di sofa rumah Anda dan lakukan pembukaan rekening tabungan melalui aplikasi mobile. Beberapa bulan lalu mungkin hanya kita temukan satu dua bank yang menyediakan layanan pembukaan rekening tabungan secara digital. Tapi, sekarang ini kita bisa menemukan lebih banyak karena bank berlomba-lomba membuka layanan pembukaan rekening secara digital.
Beberapa bank menyediakan layanan pembukaan rekening secara digital misalnya Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank CIMB Niaga. Penyediaan layanan pembukaan rekening digital ini sudah diberikan ijin oleh OJK melalui Peraturan OJK (POJK) No.12/POJK.03/2018 tentang digital banking dan video banking.Model pembukaan rekening secara online via ponsel dijamin keamanannya. Sebab bank tetap menggunakan proses verifikasi dengan data biometrik. Jadi ciri-ciri wajah, mata, sidik jari, sampai suaramu bisa teridentifikasi. Biometrik ini juga akan mengungkap apakah pemilik e-KTP yang didaftarkan atau bukan.
Layanan rekening online inipun didukung dengan fasilitas, antara lain pemindai sidik jari, pemindai kartu identitas, dan/atau video banking. Dengan begitu, memudahkan calon nasabah dan hemat waktu karena tidak perlu ke kantor cabang. Sejumlah perbankan sudah mengimplementasikannya. Contoh bank swasta yang telah memiliki layanan rekening online, di antaranya Bank BCA, Bank Permata, Bank DBS Indonesia, dan Bank Sinarmas.Sudah tahukan, pandemi Covid-19 tidak hanya membawa bencana, namun membawa perubahan yang dulunya hanya tatap muka, sekarang bisa dilakukan pembukaan tabungan secara digital saja.
Tabungan digital merupakan jenis tabungan yang pelayannya udah serba digital alias bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone dan internet.Tabungan digital ini juga bisa lakukan lewat internet. Mulai dari membuka rekening, akses produk tabungan dan lainnya. Kamu hanya memerlukan kuota internet dan tentu saja handphone yang mendukung, contohnya aja smartphone.So, tidak perlu khawatir, karena jenis tabungan ini tuh memiliki fungsi yang sama dengan tabungan konvensional. Dimana kamu juga bisa melakukan berbagai transaksi, sepert transfer uang, bayar tagihan listrik, membayar cicilan dan lain sebagainya.Karena dilakukan via digital, tentu saja jenis tabungan ini memiliki keuntungan yang berbeda dengan tabungan konvensional.
Keuntungan pertama yang ditawarkan tabungan digital adalah kemudahan. Jadi, kamu udah gak perlu repot tuh izin pagi-pagi dari kantor untuk datang ke bank cuma buat membuka rekening.Tinggal membuka situs resmi bank atau menggunakan aplikasi yang disediakan oleh pihak bank. Setelah itu melakukan registrasi.
Biasanya, kamu akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan identitas diri seperti KTP/SIM/Paspor, NPWP dan lainnya.Setelah sudah terisi lengkap dan kamu telah mengirimkan formulirnya. Kamu kemudian akan mendapatkan kode verifikasi. Proses pendaftaran pun selesai.
Kemudian pihak bank akan menghubungi kamu untuk proses pengantaran kartu ATM dan juga buku tabungan. Pihak kurir bank, umumnya akan mengantarkan ke alamat yang ditentukan. Yang enaknya lagi dari tabungan digital itu, kamu bisa bebas menentukan sendiri jangka waktu tabungan sesuai keinginan. Jadi, kamu bisa melakukan penarikan setelah tabungan dinyatakan sudah jatuh tempo.
Editor : Eriandi
