Antrean Kendaraan di SPBU Disebabkan Pemotongan Kuota BBM oleh BPH Migas

×

Antrean Kendaraan di SPBU Disebabkan Pemotongan Kuota BBM oleh BPH Migas

Bagikan berita
Foto Antrean Kendaraan di SPBU Disebabkan Pemotongan Kuota BBM oleh BPH Migas
Foto Antrean Kendaraan di SPBU Disebabkan Pemotongan Kuota BBM oleh BPH Migas

PADANG – Meski baru Februari , antrean solar telah terjadi di semua wilayah di Sumatera Barat. Penyebab utama dari kelanggkaan solar tersebut dipicu dipotongnya kuota oleh BPH Migas. Dapat dipastikan pemandangan antrean di setiap SPBU akan dijumpai setiap hari.Hal ini terungkap pada bincang bincang energi, energi untuk rakyat masih adakah ? Yang digagas oleh Harian Umum Singgalang Rabu (23/2) di Truntum Hotel< Grand Inna Muara Padang.

Sales Area Manager Pertamina Sumatera Barat I Made Wira Pramarta menyebutkan, kuota solar bukan ditentukan Pertamina, melainkan BPH Migas. Pertamina hanya menyalurkan dan tidak memiliki kewenangan untuk menambah kuota tersebut.Lebih rinci I Made Wira menambahkan, secara menyeluruh, kebutuhan solar di tanah air mencapai 15, 1 juta kilo liter setiap tahun, sementara untuk di Sumatera Barat pemakaian solar mencapai 411 ribu kilo liter setiap tahun, secara global kuota BBM jenis solar tersebut terpotong 3 persen dari kondisi sebelumnya.

Salah satu cara untuk menambah kuota tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dapat mengusulkan penambahan kuota berdasarkan kebutuhan wilayah kepada BPH Migas. Namun apabila hal tersebut tidak dilakukan, ketersedian solar tidak cukup sampai akhir tahun.Dalam bincang-bincang ini juga dihadiri puluhan wartawan lokal di Padang, banyak ide dan saran yang di sampaikan, mulai dari ketegasan dan kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing pihak, mulai dari Pertamina, kepolisian, pemerintah. Apabila tidak ada ketegasan dilakukan, maka solar subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kecil namun dimanfaatkan oleh pengusaha akan terus terjadi.

Novrianto Ucok, salah seorang peserta menegaskan, sudah saatnya para pemangku kepentingan mulai dari pihak kepolisian dan Hiswana Migas harus memiliki keberanian untuk tidak menjual solar bersubsidi kepada orang yang tidak tepat.Lain-lagi yang disampaikan Saribulih. Kelangkaan solar yang terjadi di semua wilayah Sumatera Barat memiliki efek domino yang berdampak kepada masyarakat. Banyak pelaku UMK di sekitar SPBU yang tertutupi oleh antrian kendaraan di sepanjang SPBU.

Saribulih berharap kelangkaan solar bisa segera dicarikan solusinya.Sementara itu Kasubdit  5 Polda Sumatera Barat Kompol Firdaus menyebutkan, hingga saat ini Polda Sumbar terus lakukan tindakan preventif kepada masyarakat, sepanjang 2021 pihak kepolisian mengungkap 6 kasus.

Sementara pada 2022 ini sampai Februari sudah 2 kasus yang diungkap, yang kesemuanya adalah kasus modifikasi tanki mobil yang tidak sesuai standar kendaraan tersebut. (benk) 

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini