Apresiasi Budaya Minangkabau Melalui Pembelajaran Ekonomi

×

Apresiasi Budaya Minangkabau Melalui Pembelajaran Ekonomi

Bagikan berita
Foto Apresiasi Budaya Minangkabau Melalui Pembelajaran Ekonomi
Foto Apresiasi Budaya Minangkabau Melalui Pembelajaran Ekonomi

Oleh: Armiati(Mahasiswa Program Doktoral Pascasarjana UNP)

Penurunan rasa cinta budaya generasi muda saat ini diketahui cukup mengkhawatirkan. Kondisi ditunjukkan fenomena generasi muda yang tidak peduli dengan sekitarnya, kurangnya sosialisasi dengan lingkungan, rawannya terjadi perselisihan, serta tidak lagi mengenal budaya lokalnya. Tak terkecuali dengan budaya Minangkabau yang juga telah banyak tak dikenal oleh generasi muda di Sumatera Barat. Pada awal abad 20 berbagai peristiwa dan perubahan yang terjadi membawa masyarakat Minangkabau mengalami perubahan yang signifikan, seperti pudarnya rasa kekeluargaan, gotong royong, musyawarah dan mufakat, rasa malu, pola hidup dan pandangan mereka terhadap adat dan budaya Minang.Berangkat dari kondisi ini, tentunya diharapkan peserta didik bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai budaya alam Minangkabau. Sebagaimana pesan adat Minangkabau “nan tuo dihormati, nan ketek disayangi, samo gadang lawan baiyo”(yang tua dihormati, yang kecil disayangi, yang sama besar tempat bermusyawarah), adagium budaya minang ini sudah mulai pudar karena tergeser oleh teknologi komunikasi dan informasi seperti media virtual dan media sosial yang berkembang saat ini. Untuk meminimalisir terjadinya situasi yang semakin buruk lagi, diperlukan suatu upaya untuk membentengi generasi muda Sumatera Barat dengan mengintegrasikan nilai-nilai Budaya Alam Minangkabau pada semua mata pelajaran di kelas. Upaya mengintegrasikan Budaya Alam Minangkabau salah satunya dilakukan pada mata pelajaran ekonomi di SMA. Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya, di Sumatera Barat perlu diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran sesuai dengan motto “Think Globally, Act Locally”.

Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak dapat  terpisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Pendidikan adalah aktivitas dari kebudayaan dan merupakan aktivitas pembudayaan, di sisi lain kebudayaan menjelmakan aktivitas, sistem, dan struktur pendidikan. Hasil pendidikan akan sangat mencerminkan masyarakat di sekitarnya. Pembelajaran Berbasis Budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran.Salah satu manfaat pendidikan untuk kebudayaan adalah menjadi sarana penting dalam melestarikan kebudayaan untuk diwariskan kepada generasi berikutnya. Dalam sudut pandang pendidikan secara individu, pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu peningkatan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya.Pendidikan yang memperhatikan pengintegrasian budaya tentunya juga berdampak pada peningkatan apresiasi budaya peserta didik.

Apresiasi merupakan pemahaman, penginterpretasian dan penilaian/ penghargaan atas suatu hasil seni atau budaya. Apresiasi dapat terjadi bila seseorang mengalami pengalaman, baik langsung maupun tidak langsung, di dalam karya seni atau budaya tersebut. Pembelajaran untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya menekankan pada pembelajaran bermakna.Pendidik dalam melakukan pembelajaran diupayakan untuk memanfaatkan nilai-nilai kearifan lokal, dalam hal ini adalah nilai-nilai budaya Minangkabau sebagai sumber pembelajaran untuk peserta didik. Kearifan lokal memiliki ketahanan terhadap unsur-unsur yang datang dari luar dan mampu berkembang untuk masa-masa mendatang. Kepribadian suatu masyarakat ditentukan oleh kekuatan dan kemampuan local genius dalam menghadapi kekuatan dari luar. Jika local genius hilang atau musnah, maka kepribadian bangsa pun memudar.

Pembelajaran berbasis budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis budaya dilandaskan pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang fundamental bagi pendidikan, ekspresi dan komunikasi suatu gagasan, serta perkembangan pengetahuan. Pembelajaran berbasis budaya sangat bermanfaat bagi pemaknaan proses dan hasil belajar bagi peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang kontekstual dan bahan apersepsi untuk memahami konsep ilmu pengetahuan alam budaya lokal (etnis) yang dimiliki. Di samping itu, model pengintegrasian budaya dalam pembelajaran dapat memperkaya budaya lokal (etnis) tersebut yang pada gilirannya juga dapat mengembangkan dan mengukuhkan budaya nasional yang merupakan puncak-puncak budaya lokal dan budaya etnis yang berkembang. Dalam pembelajaran berbasis budaya, diintegrasikan sebagai alat bagi proses belajar untuk memotivasi peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan, bekerja secara kooperatif, dan mempersepsikan keterkaitan antara berbagai mata pelajaran.Dari penjelasan di atas terlihat bahwa pengembangan pembelajaran ekonomi perlu dilakukan dengan mengakomodasi unsur-unsur kearifan lokal, yaitu nilai-nilai budaya Minangkabau dan juga dilaksanakan dengan model pembelajaran berbasis budaya lokal. Hal ini dikarenakan di Minangkabau, alam dengan segala isinya menjadi sebuah wacana pembelajaran hidup bagi masyarakat Minang yang terkenal dengan falsafah alam takambang jadi guru (alam terkembang jadi guru) yang merupakan landasan berpikir orang Minang. Jika pembelajaran ekonomi bertujuan untuk melahirkan peserta didik yang mampu berperan sebagai pelaku ekonomi yang rasional, hal ini tentu tidak akan tercapai jika pembelajaran ekonomi hanya berbasis konten dan tidak dikaitkan dengan kondisi lingkungan peserta didik. Karena pada hakikatnya pembelajaran ekonomi diarahkan agar peserta didik mampu mencapai kesejahteraan secara ekonomi.

Saat ini pembelajaran ekonomi cenderung belum kontekstual. Tak terkecuali di Provinsi Sumatera Barat yang terkenal dengan budaya Minangkabau dan kaya dengan nilai-nilai etika dalam budayanya. Potensi lingkungan setempat, khususnya budaya lokal, tidak dimanfaatkan guru secara optimal dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tetap mengutamakan pengembangan aspek intelektual dengan buku teks pegangan guru menjadi sumber belajar utama. Hal ini mengakibatkan siswa kurang mengenal budayanya.Pembelajaran ekonomi SMA yang kontekstual, secara konsepsional diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan apresiasi siswa terhadap budaya lokal apabila fokus pada tema budaya yang dikembangkan dengan mengintegrasikan budaya dalam prosesnya. Pengintegrasian budaya dalam proses pembelajaran memerlukan pendekatan pembelajaran berbasis budaya. Pembelajaran berbasis budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Pembelajaran ini berlandaskan pandangan konstruktivisme yang mengutamakan penciptaan makna di mana siswa mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan pengalaman awal budaya yang telah dimilikinya.

Model pembelajaran ekonomi terintegrasi budaya Minangkabau merupakan sebuah model yang penulis kembangkan dalam penelitian disertasi. Model ini ditawarkan untuk menjadi salah satu solusi dalam mengatasi rendahnya apresiasi generasi muda terhadap budaya lokalnya.Model Pembelajaran ekonomi yang terintegrasi budaya Minangkabau dimulai dengan aktivitas guru yaitu mengajar. Pada tahap ini guru menyampaikan pelajaran yaitu materi ekonomi dan informasi budaya yang terkait dengan materi ekonomi yang sedang dipelajari. Penyampaian materi mencakup pembukaan, pengembangan dan pengarahan praktis tiap komponen dari keseluruhan pelajaran, kegiatan-kegiatan tim dan kuis serta penilaiannya.

Berikutnya dilakukan pembelajaran secara berkelompok atau belajar dalam tim. Selama masa belajar dalam tim, tugas para anggota tim adalah menguasai materi yang disampaikan guru dan membantu temannya untuk menguasai materi tersebut. Tidak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua anggota tim menguasai materi tersebut. Kegiatan belajar dilanjutkan dengan aktivitas membuat kaitan, yaitu tahap menghubungkan pengetahuan budaya dengan konsep-konsep ekonomi yang sedang dipelajari. Kegiatan ini dilakukan siswa bersama-sama dengan anggota tim berdasarkan pengarahan dari guru.Untuk mengetahui penguasaan materi siswa, maka selanjutnya dilakukan evaluasi/tes.Pada tahap ini guru memberikan kuis individual kepada siswa. Pada saat kuis, siswa tidak dibenarkan bekerja sama menyelesaikan kuis tersebut. Pada saat ini para siswa harus memperlihatkan apa yang telah mereka pelajari secara individual.Setelah melakukan kuis, guru menghitung skor kemajuan individu dan skor tim. Kemudian memberikan penghargaan kepada tim dengan skor tertinggi.

Adapun dalam pelaksanaan pembelajaran, materi Ekonomi yang terdiri dari: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perbankan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pasar modal, asuransi, pegadaian, bank sentral, sistem pembayaran, uang, alat pembayaran non tunai diintegrasikan dengan konsep-konsep budaya Minangkabau yaitu: peran ninik mamak, bundo kanduang, rangkiang, petatah-petitih, sistem paduoan, harato pusako, tradisi pagang gadai, dan julo-julo.Untuk menumbuh kembangkan apresiasi siswa terhadap budaya Minangkabau dilakukan dengan melaksanakan model pembelajaran terintegrasi budaya Minangkabau. Upaya ini dapat membina siswa untuk dapat menghayati, menikmati, menghargai serta menilai suatu budaya. Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak sebagai penerus perjuangan bangsa mampu memiliki kecintaan untuk menghargai karya seni dan budaya bangsanya di masa yang akan datang.

Hasil uji coba model pembelajaran ekonomi terintegrasi budaya Minangkabau menemukan bahwa model ini sangat praktis untuk dilaksanakan. Belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis budaya Minangkabau yang dilakukan juga dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap budaya Minangkabau. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan siswa memiliki apresiasi terhadap budaya Minangkabau yang tinggi yang dinilai berdasarkan indikator pengamatan, penghayatan dan evaluasi.Model pembelajaran berbasis budaya Minangkabau memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari dan mengaitkan informasi budaya Minangkabau yang disajikan dengan materi ekonomi yang sedang dipelajari. Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk membantu peserta didik dalam menambah wawasan dan pengetahuannya tentang budaya Minangkabau. Dengan semakin kenal dan pahamnya peserta didik dengan budayanya, tentunya mereka akan semakin mengapresiasi budayanya sendiri.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini