JAKARTA - Presiden Joko Widodo, melantik 34 menteri dan 4 pejabat setingkat menteri, Rabu (23/10) di Istana Negara. Di antara 38 nama tersebut, ada juga putra Minang yang memperkuat kabinet yang dinamakan kabinet Indonesia Maju tersebut.Putra Minang dimaksud adalah Arifin Tasrif yang diangkat menjadi Menteri ESDM. Sebelum nya Arifin adalah Dubes RI untuk Jepang dan pernah menjadi Dirut PT Pupuk Indonesia. Alumni ITB ini basisnya memang di sektor energi dan pertambangan.
Dengan diangkatnya Arifin Tasrif sebagai menteri, dari berbagai sumber yg dihimpun, maka Arifin tercatat sebagai orang Minang ke-60 yang menjadi menteri. Siapa saja orang Minang yang jadi menteri?.Di era perjuangan kemerdekaan yang diawali dengan kabinet 'wiranata kusumah, oleh Presiden Soekarno, dari 21 menteri yang dilantik pada 19 Agustus 1946, satu di antaranya adalah putra Minang. Dia adalah Dr. A. Amir yang menjadi menteri negara.
Berikutnya pada kabinet Syahrir I, II dan III, ada Sutan Syahrir (2) yang selain Perdana Mentri juga merangkap Menteri Luar Negeri. Lalu M. Natsir (3) Menteri Penerangan, Syafruddin Prawiranegara (4) Menteri keuangan dan Zainudin Rasad (5), Menteri Pertanian dan Persediaan) dan Agus Salim (6) sebagai Menteri Muda Luar Negeri serta AK Gani (7) Menteri Kemakmuran.Di Kabinet Amir Syarifuddin I dan II, selain Agus Salim dan Gani, ada nama Tamzil (8), Menteri Muda Luar Negeri dan Syahbuddin Latief (9), Menteri Penerangan. Lalu pada kabinet Hatta I dan II selain menjadi Wapres, Hatta juga menjadi Perdana Menteri (10).
Pada pemerintahan darurat yang dipimpin Syafrudin Prawiranegara, ada nama Sutan Muhammad Rasyid (11), Menteri Perburuhan dan Sosial. Di masa RIS, selain Hatta dan Syafrudin Prawiranegara ada nama Abu Hanifah (12), Mendikbud.Pada kabinet berikut di era Demokrasi Parlementer, ada nama baru Abdul Halim (13) sebagai perdana menteri. Lalu kabinet Natsir ada, Assat (14) Mendagri, Bahder Johan (15) Mendikbud, selain nama Syafrudin Prawiranegara dan Abdul Halim. Pada kabinet Sukiman-Suwirjo ada nama M. Yamin (16) Menteri Kehakiman. Pada kabinet Wilopo ada nma Bahder Johan.
Di era kabinet Ali Sastroamijoyo I dan II, selain Gani dan M. Yamin, ada nama Hazzairin (17) Mendagri, Sutan Muchtar Abidin (18) Menteri Perburuhan, Sirajuddin Abbas (19) Menteri Kesejahteraan Umum, Eni Karim (20) Menteri Pertanian, Sabilah Rasjad (21) Menaker, Dahlan Ibrahim (22) dan Rusli Abdul Wahid (23) sebagai Menteri Negara.Pada kabinet Burhanuddin Harahap ada nama Syamsudin St. Makmur (24) selain Abdul Halim. Di kabinet Juanda, ada M. Nazir (25) Menteri Pelayaran dan Chairul Saleh (26) Menteri Negara.
Di Era Demokrasi Terpimpin, nama Chairul Saleh selalu mendapat tempat, mulai kabinet Kerja I, II, III IV dan Dwikora I dan II. Ada juga M. Yamin. Di kabinet Dwikora III dan Ampera I, II ada nama Awaloeddin Jamin (27) Menaker.Di era Orde Baru, muncul nama Emil Salim (28) sebagai Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparat Negara. Emil menjadi langganan menteri (kabinet pembangunan I hingga V) dan lebih dikenal sebagai Menteri Lingkungan Hidup. Pada kabinet Pembangunan III, muncul AR Soehoed (29) Menperin, Harun Zain (30), Menakertrans, Azwar Anas (31) Menhub dan Bustanul Arifin (32) Menmud urusan Koperasi.Selanjutnya Syafruddin Baharsyah (33) Menteri Pertanian, Abdul Latif (34) Menaker, Tarmizi Taher (35) Menteri Agama, Syahrir Sabirin (36) Gubernur Bank Indonesia. Lalu Alwi Dahlan (37) Menpen, Farid Anfasa Moeloek (38) Menteri Kesehatan.Di Era reformasi, muncul nama Fahmi Idris (39) Menaker, Hasan Basri Durin (40) Menteri Negara Agraria/Kepala BPN, Zuhal (41) Menristek, Yusril Ihza Mahendra (42) Menkeh, Rizal Ramli (43), Menko Ekuin, Bachtiar Chamsyah (44), Mensos.
Lalu di kabinet Indonesia Bersatu II, ada nama Gamawan Fauzi (45) Mendagri, Patrialis Akbar (46) Menhukham, Tifatul Sembiring (47) Menkominfo, Linda Agum Gumelar (48) Menteri Pemberdayaan Perempuan, Armida Alisjahbana (49), MenPPN/Kepala Bappenas, lalu Chatib Basri (50) Menteri Keuangan, M. Lufti (51) Menteri Perdagangan dan Basrie Arief (52) Jaksa Agung.Lalu Fasli Djalal (53) Wamendiknas, Musliar Kasim (54) Wamendiknas dan Mahendra Siregar (55) Wamendag. Mahendra sama denga Tifatul Sembiring, ayahnya suku Batak sedang ibunya Minang.
Di kabinet Kerja era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ada nama Andrinof Chaniago (56) MenPPN/Bappenas, Nila Moeloek (57) Menkes dan saat reshuffle ada dua nama lagi Asman Abnur (58) MenPAN-RB dan Arcandra Tahar (59) sebagai Menteri ESDM. Dan kini Arifin Tasrif adalah putra Minang ke-60 menjadi menteri. (pepen)
Editor : Eriandi