[caption id="attachment_25756" align="alignnone" width="600"]
Anggota MPR, H. Mhd. Asli Chaidir didampingi Wakil Ketua DPW PAN Sumbar, Hendri Septa menyampaikan materi soal sistem demokrasi Pancasila di hadapan peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan, Selasa (23/2) di Padang. (effendi)[/caption]PADANG - Pancasila sebagai dasar dan jati diri bangsa adalah harga mati. Pancasila juga berperan sebagai perekat bangsa. Bahkan sistem demokrasi yang dianut negara ini, juga demokrasi Pancasila. Namun belakangan keberadaannya mulai terancam.
"Bukan hanya akibat pemahaman warga negara yang minim terhadap butir-butir Pancasila, tapi juga generasi muda pun banyak tak hafal sila-sila Pancasila. Ini menyedihkan. Harus segara diubah total sehingga Pancasila tetap menjiwai rakyat Indonesia," terang Anggota MPR, H. Mhd Asli Chaidir di hadapan peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan yang mayoritas kaum ibu itu, Selasa (23/2) di Padang.Menurut Asli, atas dasar itu pula MPR terus gencar menyosialisasikan empat pilar agar tidak saja sekadar tahu dan paham tapi juga benar-benar diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari ini.
Sejarah juga membuktikan para pendiri bangsa ini benar-benar menjaga keutuhan negara Republik Indonesia dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Bahkan kondisi daerah yang beragam bahasa, suku, agama yang menghuni sekitar 6.000-an pulau dari 18 ribuan pulau yang ada, mampu diikat kuat oleh bingkai bhineka tunggal ika."Tetapi dalam perjalanan, akibat arus globalisasi, semuanya masuk ke Indonesia tanpa bisa dihentikan sehingga melemahkan sendi-sendi kehidupan di negeri ini. Beberapa fakta dan kejadian sudah mengarah ke sana. Agar tidak lebih meluas, harus kita filter dan bentengi," ujar Ketua DPW PAN Sumbar ini. (effendi)Editor : Eriandi
