Asosiasi Buruh Sebut Formulasi Upah dalam RPP Intervensi Bank Dunia dan IMF

×

Asosiasi Buruh Sebut Formulasi Upah dalam RPP Intervensi Bank Dunia dan IMF

Bagikan berita
Asosiasi Buruh Sebut Formulasi Upah dalam RPP Intervensi Bank Dunia dan IMF
Asosiasi Buruh Sebut Formulasi Upah dalam RPP Intervensi Bank Dunia dan IMF

[caption id="attachment_4505" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (net) Ilustrasi (net)[/caption]JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan buruh dan pekerja menolak formulasi pengupahan yang ada dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pengupahan, karena dianggap sebagai perpanjangan tangan kapitalisme.

"Kebijakan formulasi upah minimum dalam RPP Pengupahan dipastikan mendapat intervensi dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang merupkan perpanjangan tangan kapitalisme," katanya.Intervensi Bank Dunia dan IMF akan menyebabkan liberalisasi dan kapitalisasi terhadap upah minimum pekerja, yang dampaknya akan mengancam jaminan rakyat untuk hidup layak.

Menurut Iqbal, arah formulasi upah dalam RPP Pengupahan yang berdasarkan rumus kenaikan upah minimum = inflasi (alfa x PDB), dengan alfa berkisar 0,1 hingga 0,6, sudah jelas berdasarkan kepentingan kapitalis yang tidak ingin keuntungannya berkurang."Apalagi, ada pernyataan bahwa solusi peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah dengan pengendalian upah. Hal itu jelas sangat membingungkan. Pengendalian upah hanya dilakukan di negara-negara komunis, itu pun pemerintah memberikan banyak subsidi," tuturnya.

Iqbal mengatakan dasar inflasi dan produk domestik bruto (PDB) dalam menentukan upah minimum menurut formulasi tersebut juga sangat politis. Inflasi yang digunakan adalah inflasi rata-rata, bukan inflasi riil."Yang paling terasa dalam inflasi adalah kenaikan harga-harga makanan, transportasi dan sewa rumah. Inflasi riil komoditas itu jauh di atas inflasi rata-rata," jelasnya. (*/aci)

sumber:antara

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini