Bahas Jalan Tol di Padang - Pekanbaru, Presiden Panggil Irwan Prayitno

×

Bahas Jalan Tol di Padang - Pekanbaru, Presiden Panggil Irwan Prayitno

Bagikan berita
Foto Bahas Jalan Tol di Padang - Pekanbaru, Presiden Panggil Irwan Prayitno
Foto Bahas Jalan Tol di Padang - Pekanbaru, Presiden Panggil Irwan Prayitno

 [caption id="attachment_40206" align="alignnone" width="650"]Presiden joko Widodo. (*) Presiden joko Widodo. (*)[/caption]

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan rapat terbatas dengan topik evaluasi proyek strategis nasional (PSN) dan program prioritas. Hari ini, evaluasi PSN dilakukan untuk Sumatera Barat (Sumbar).Rapat terbatas dilakukan di Kantor Presiden, Jakarta Pusat. Dalam rapat terbatas ini, Jokowi meminta penjelasan kepada Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno terkait program pembangunan jalan tol seperti jalan tol Padang-Bukittinggi dan jalan tol Padang-Pekanbaru.

"Saya ingin memperoleh penjelasan tentang perkembangan proyek strategis nasional yang berkaitan dengan jalan tol Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang sepanjang 80 kilometer dan juga tol Pekanbaru-Bangkinang-Payakumbuh-Bukittinggi yang panjangnya 185 (km). Kalau yang di Pekanbaru sudah dimulai kemarin Pekanbaru-Dumai, ini saya nanti mohon dijelaskan," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/8/2017).Menurut Jokowi, program strategis nasional ini sangat penting untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat dan daerah sekitarnya. Untuk itu, implementasi proyek di lapangan perlu dikawal oleh pemerintah.

"Nantinya pemanfaatnya juga betul-betul optimal bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat," ungkapnya.Jokowi pun menekankan pembangunan proyek strategis nasional harus memiliki dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Proyek strategis nasional diharapkan mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurut catatan Jokowi, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat pada kuartal I- 2017 tumbuh hingga 4,91%. Pertumbuhan ekonomi ini dinilai cukup baik, namun pemerintah perlu tetap memerhatikan angka kemiskinan di Sumatera Barat yang berada pada level 6,87% dan pengangguran sebesar 5,8%."Selain itu saya minta dilihat lagi program-program prioritas, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD, dilihat lagi sejauh mana implementasi program program tersebut bisa menyentuh 6,87% penduduk prasejahtera, penduduk miskin di Sumatera Barat, dan juga bisa menurunkan pengangguran terbuka yang masih berada pada angka 5,8%," ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini.

Proyek strategis nasional diharapkan dapat menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Sumatera Barat. Untuk itu, pembangunan proyek prioritas ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah."PSN juga harus bisa menjadi pengungkit dalam upaya penurunan angka pengangguran, menekan ketimpangan, dan mengurangi kemiskinan," ujarnya. (aci)

agregasi okezone1

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini