[caption id="attachment_11207" align="alignnone" width="500"]
Ilustrasi (infospesial.net)[/caption]BAGI kebanyakan orang, datangnya hujan secara tiba-tiba mungkin terasa menyebalkan. Tapi tidak dengan anak kecil. Terlebih jika dirinya bisa bermain hujan-hujanan. Untuk anak kecil, bermain air hujan merupakan kegiatan yang menyenangkan. Akan tetapi, banyak orangtua yang melarang anaknya hujan-hujanan karena takut mereka sakit.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Lucia Nauli Simbolon, SpA, sebenarnya bermain hujan-hujanan tidak lantas membuat anak langsung sakit.“Semuanya tergantung dari daya tahan tubuh anak. Sebagai contoh, anak-anak yang menawarkan jasa ojek payung mereka tetap kuat walaupun sering kehujanan. Mungkin saja daya tahan tubuh mereka kuat,” ungkap dr Lucia dikutip dari okezone.
Memang tidak bisa dipungkiri saat musim hujan daya tahan tubuh menjadi lemah, terutama pada saat pergantian musim. Penyebaran virus dapat dengan mudah terjadi terutama melalui aliran air hujan dan genangan air. Di saat itulah virus bisa menginfeksi tubuh.Akan tetapi untuk anak-anak yang sering bergerak, bisa jadi daya tahan tubuhnya lebih baik. Hal itu lantaran setelah bergerak anak menjadi mudah mengantuk dan tertidur sehingga mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Saat sedang tidur, bisa terjadi regenerasi sel yang menjaga daya tahan tubuh. Sedangkan untuk anak yang jarang bergerak dan waktu tidurnya kurang, daya tahan tubuhnya menjadi semakin lemah.
Dijelaskan oleh dr. Lucia, sebenarnya yang perlu dikhawatirkan bukanlah kegiatan bermain air hujan melainkan terminum atau tidaknya air hujan.“Kualitas air hujan tidak ada yang tahu. Jika yang terminum adalah air yang langsung berasal dari langit maka aman untuk diminum. Akan tetapi jika yang diminum sudah terkena benda-benda yang mengandung bakteri maka bisa membuat tubuh sakit. Jangankan anak-anak, kita saja sebagai orang dewasa jika tidak sengaja meminum air hujan yang terkontaminasi bisa terinfeksi oleh bakteri,” tutup dr. Lucia. (aci)
