Bantuan Mengalir untuk si Kembar Hafidz Quran

×

Bantuan Mengalir untuk si Kembar Hafidz Quran

Bagikan berita
Foto Bantuan Mengalir untuk si Kembar Hafidz Quran
Foto Bantuan Mengalir untuk si Kembar Hafidz Quran

PADANG - Alhamdulillah. Bantuan untuk si kembar hafidz Quran mulai mengalir. Berkat pemberitaan yang dirilis Harian Singgalang, seorang donatur dengan suka hati langsung datang ke redaksi Singgalang menyerahkan bantuan.Adalah H Amril Aziz, pemilik Toko Semoga Jaya Optical langsung meyerahkan bantuan sebesar Rp2 juta untuk kelanjutan pendidikan Maresta dan Maresti.

"Saya adalah pelanggan Singgalang. Begitu membaca beritanya, hati saya tersentuh untuk membantu, mudah-mudahan bisa bermanfaat," kata H Amril Aziz, Jumat (25/6).Dia mengatakan, mungkin bantuannya belum mencukupi sesuai kebutuhan yang diperlukan Maresti khususnya untuk mendaftar ulang di STAIPIQ, namun hendaknya dapat meringankan.

"Mudah-mudahan masih ada donatur lain yang mengulurkan tangan untuk anak-anak kita ini, apalagi mereka anak yatim piatu dan hafidz 20 juz dan 30 juz Alquran," katanya.Bantuan tersebut langsung diserahkan Redaktur Pelaksana Harian Singgalang Gusnaldi Saman kepada ibu asuh Maresta dan Maresti, Yulinar, Jumat siang.

"Alhamdulillah, semoga bantuan ini dapat membantu anak-anak tersebut dan donatur yang memberikan bantuan mendapat pahala dan semakin dimudahkan dan diberkahi rezekinya," doa Yulinar.Sebelumnya diberitakan, si kembar hafidz Quran Maresta dan Maresti. Maresti yang lulus di STAIPIQ Padang sementara Maresta sedang proses berangkat ke Jerman, butuh uluran tangan donatur.

Seperti diceritakan ibu asuhnya Yulinar, Maresti yang hafidz 20 juz ini lulus di STAIPIQ namun belum bisa mendaftar ulang karena terbentur biaya."Untuk mendaftar ulang belum ada biaya sekitar Rp3 juta, sementara untuk per semester, sekitar Rp1,5 juta," kata Yulinar.

Waktu daftar ulang di STAIPIQ ditutup Rabu (30/6/2021) atau sekitar sekitar enam hari lagi. Biayanya sekitar Rp3 juta lebih.“Saya sangat ingin sekolah disana, tapi keluarga kami tak mampu. Mudah-mudahan ada dermawan yang mau membantu,” sebut Maresti saat mengadu ke Singgalang, Kamis (24/6).

Raut wajahnya tampak sedih. Dia mengaku sangat berkeinginan bisa menuntut ilmu memperdalam Alquran, namun terbentur soal biaya.Maresta dan Maresti ini, terang Yulinar adalah anak yatim piatu yang sudah ditinggal sang ibu sejak usia tiga tahun. "Sejak itu mereka diasuh adik saya di Jakarta," jelasnya. (benk)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini