BATUSANGKAR - RSUD M. Ali Hanafiah di Kabupaten Tanah Datar hingga kini tak punya poliklinik jantung dan dokter spesialis jantung. Akibatnya, masyarakat Tanah Datar yang mengalami gangguan penyakit jantung terpaksa berobat ke RSUD Kota Padang Panjang.Seorang warga Nagari Cubadak, Syafri Ombilin kepada Singgalang mengatakan, ia baru saja menjalani rawat inap di RSUD Padang Panjang karena keluhan penyakit jantung yang dialaminya. Hal itu dilakukan karena di RSUD M. Ali Hanafiah Batusangkar tidak ada klinik dan dokter jantung.
Syafri mengaku, pada saat bersamaan, banyak warga Tanah Datar lainnya yang juga berobat dan dirawat di HCU Poli Jantung RSUD Padangpanjang, di antaranya dari Simawang, Ombilin, Pitalah, Galogandang, Cubadak, dan Batusangkar.Ketika telah menjalani rawat jalan melalui poliklinik, dia mengaku banyak pula bertemu dengan warga asal Tanah Datar. Pada hari-hari tertentu, jumlah warga Luak Nan Tuo yang berobat di situ bisa mencapai angka puluhan orang.
“Perlu dipikirkan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Kalau sudah ada dokter spesialis jantung dan poliklinik jantung di RSUD M. Ali Hanafiah Batusangkar, tentu banyak warga yang akan tertolong dan diringankan urusannya, karena tidak lagi harus jauh-jauh ke Padang Panjang,” katanya kepada Singgalang, Selasa (3/3).Menurutnya, semegah apapun bangunan rumah sakit di Batusangkar, tentu akan terasa kurang bila tidak menyediakan dokter yang ahli di bidang penyakit jantung, termasuk kehadiran Poliklinik Jantung. Semoga, ujarnya, hal itu menjadi bagian dari program yang mendesak untuk direalisasikan oleh bupati periode berikutnya.
“Kasihan masyarakat Tanah Datar, mereka harus jauh-jauh pergi berobat ke Padang Panjang, sementara di Batusangkar ada rumah sakit megah. Kota Sawahlunto yang tidak seluas Tanah Datar saja, RSUD-nya punya dokter ahli jantung,” sebutnya.Sementara, Staf Ahli Bupati Tanah Datar Bidang Kemasyarakatan dan SDM Ermon Revlin mengakui, banyaknya warga asal Luak Nan Tuo itu melakukan perawatan penyakit jantung ke Padang Panjang. Kemungkinan lantaran belum adanya dokter spesialis jantung di RSUD M. Ali Hanafiah Batusangkar.“Sebenarnya upaya ke arah itu sudah bisa dilakukan, misalnya pengangkatan dokter spesialis jantung melalui penerimaan CPNS,” ucap Ermon yang pernah memimpin RSUD M. Ali Hanafiah Batusangkar, namun mengaku kini dia tidak lagi terlibat langsung dalam aktifitas terkait dengan rumah sakit tersebut. (musriadi)
Editor : Eriandi, S.Sos
