[caption id="attachment_75298" align="alignnone" width="648"]
Dr. Fuad Nasar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Ketua Baznas, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, dan para penggagas STB sebagai narasumber pada acara bedah buku berjudul "Menang Usai Diterjang Gelombang" di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (26/12). (*)[/caption]JAKARTA - Dalam rangka memperingati bencana alam tsunami Aceh, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan buku success story program pascatsunami Banda Aceh, yang berjudul "Menang Usai Diterjang Gelombang". Pada acara ini dihadiri oleh Dr. Fuad Nasar, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Ketua Baznas, Prof. Dr. Bambang Sudibyo di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (26/12).
Hadir juga Achmad Subianto, penggagas dan motor penggalang dana BUMN Peduli dan masyarakat program beasiswa Selamatkan Tunas Bangsa (STB). Komisioner Baznas dr. Emmy Hamidiyah dan beberapa penggagas STB seperti, Dr. Sugiharto, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Dr. Aries Mufti, Mahfuzah, Juliansyah, dan penerima manfaat program dr. Muhammad sebagai narasumber dan moderator.Ketua Baznas Bambang Sudibyo kepala Singgalang di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, 2018 menjadi akhir program beasiswa Selamatkan Tunas Bangsa. Para penerima manfaat sudah mendapatkan pekerjaan dan membangun kesuksesan karier dan keluarga yang bahagia. Semoga buku ini dapat menjadi inspirasi bagi perjuangan bangsa supaya tetap tabah saat menghadapi ujian bencana demi bencana.
Tulisan yang berkisah tentang perjuangan mereka dituangkan dalam buku " Menang Usai Diterjang Gelombang, Jejak Juang Anak-anak Korban Tsunami Aceh Mewujudkan Impian Hidup dan Cita-citanya. Bertujuan memberikan motivasi pada anak-anak bangsa agar tetap optimistis dan terus berjuang pascabencana.Disampaikan Komisioner Baznas, Emmy Hamidiyah, yang juga pengelola program STB, pihaknya pascatsunami Aceh, melalui program Selamatkan Tunas Bangsa bersinergi dengan BUMN Peduli, melakukan pembinaan kepada adik-adik penyintas tsunami Aceh.
"Sehingga para penerima manfaat usia sekolah dasar mendapatkan pendidikan. Dari 300 anak, sekitar 100 lebih anak berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dan telah berkarya di berbagai lembaga. Kemudian mensosialisasikan program Selamatkan Tunas Bangsa yang telah berlangsung selama 14 tahun sebagai salah satu referensi program penanggulangan pascabencana," jelasnya.Menteri Agama melalui Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Dr. Fuad Nasar, menyampaikan apresiasi dalam penerbitan buku tersebut. Hal ini, merupakan catatan sejarah yang menjadi pelajaran amat berharga bagi bangsa indonesia. (sm)Editor : Eriandi
