Baznas Pamerkan Kain Batik dan Tenun di Eco Fashion Week 2018

×

Baznas Pamerkan Kain Batik dan Tenun di Eco Fashion Week 2018

Bagikan berita
Foto Baznas Pamerkan Kain Batik dan Tenun di Eco Fashion Week 2018
Foto Baznas Pamerkan Kain Batik dan Tenun di Eco Fashion Week 2018

[caption id="attachment_74450" align="alignnone" width="640"]
Anggota Baznas Nana Mintarti, foto bersama dengan para pengrajin Batik dan Tenun pada acara Eco Fashion Week Indonesia, di Jakarta Jumat (30/11). (sm)[/caption]JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pamerkan Kain Batik dan tenun karya mustahik dari Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan batik karya mustahik dari Tuban, Jawa Timur. Pameran yang di gelar pada ajang Eco Fashion Week Indonesia, di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat 30 - 2 Desember 2018.

Kerajinan Tenun dan batik ini merupakan hasil produksi mustahik yang didukungb, binaan Baznas pada program pemberdayaan Zakat Community Development (ZCD) Baznas.Anggota Baznas Nana Mintarti, kepada Singgalang di Jakarta Jumat petang menjelaskan, "Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dari daerah pedalaman seperti NTT dan Tuban Jatim. Masyarakat daerah juga ternyata memiliki potensi karya batik yang tidak kalah kualitasnya dengan batik khas Indonesia".

Pemberdayaan zakat yang dilakukan Baznas tidak hanya di daerah perkotaan saja, tapi juga mencapai pelosok-pelosok di Indonesia yang memiliki potensi sumberdaya. Program ZCD yang dikembangkan Baznas di Desa Mbuliloo, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dilakukan karena di desa tersebut memiliki potensi unggul di bidang fashion.Disampaikan oleh Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru, dunia fashion saat ini tengah berkembang cukup pesat. Dan berharap dengan ikut sertanya hasil kerajinan para mustahik ini bisa meningkatkan produktivitas dan penghasilan para pengrajin.

Kain batik dan tenun merupakan karya agung khas Indonesia yang menduniakan. Melalui produk-produk ini mustahik dapat turut berperan dalam pelestarian khasanah budaya tanah air.Masih banyak para pembuat tenun di Desa Mbuliloo yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sehingga Baznas bersama komunitas Sahabat Pulau Indonesia menginisiasi program pemberdayaan. Dalam melakukan pemberdayaan produk fashion, Baznas turut mendukung upaya perlindungan alam sesuai konsep Zakat on SDGs (Sustainable Development Goals).

Selama beberapa bulan, Baznas melakukan pembinaan pengrajin tenun dengan melatih penggunaan warna alam, benang khusus, dengan tema sesuai permintaan konsumen yang dimodifikasi lebih trendi. Menggunakan paduan warna alami dan fashion berbasis alam atau eco fashion. (sm)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini