[caption id="attachment_57407" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Proses pengujian sampel garam yang menyerupai kaca membutuhkan waktu hingga tiga hari. Saat ini petugas BBPOM Padang sedang melakukan uji sampel yang diambil dari warga Kota Solok, penemu garam seperti kaca tersebut.
"Sampel yang dibawa petugas dari Kota Solok baru kami terima Selasa pagi ini. Jadi masyarakat harus bersabar untuk mengetahui hasilnya," ujar Plh Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Anton Asdi, Selasa (29/8).Dijelaskan Anton, garam yang menyerupai kaca tersebut secara kasat mata diyakininya adalah garam kristal. Meski begitu pihaknya juga tak mau langsung memastikan, sebelum uji labor keluar.
"Untuk kepastiannya kita tunggu saja hasil uji labor. Jadi kita tak menerka-nerka begitu saja. Hasil labor yang akan menentukan, itu kaca atau memang garam kristal," terang Anton.Menurut dia, garam yang ada di Sumbar, bahan dasarnya berasal dari luar Sumbar. Sebab garam yang dihasilkan nelayan daerah ini, kualitasnya kurang bagus. Kemudian garam itu baru diolah di Padang. Garam paling banyak beredar di Sumbar berasal dari Madura dan Surabaya. (yuke) Editor : Eriandi
