PEKANBARU - Dua pekan melakukan penertiban, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Pekanbaru menemukan dan menyita 5 ribu lebih kosmetik berbahaya.Hal itu diungkapkan Kepala Balai BPOM Pekanbaru, Yosef Dwi Irwan kepada awak media di Ruang Ramah Anak Gedung A, Kantor BBPOM Pekanbaru, Selasa (2/8/2022).
"Penertiban dilakukan pada 19 hingga 28 Juli 2022. Total yang berhasil ditertibkan sebanyak 193 item, 5270 pcs dengan nilai ekonomi sebesar 67 juta rupiah," katanya.Yosef menjelaskan kosmetik itu merupakan yang Tanpa Izin Edar (TIE), mengandung bahan berbahaya, yang masuk dalam public warning dan kosmetik kadaluwarsa serta rusak.
"Penertiban dilakukan di Kota Pekanbaru, Kampar dam Rokan Hulu bersama Dinas Kesehatan, Disperindag dan Satpol PP," ungkapnya."Ada sebanyak 42 sarana yang dirazia dengan rincian 18 sarana memenuhi ketentuan dan 24 sarana tidak memenuhi ketentuan (TMK)," jelasnya.
Lebihlanjut, Yosef menjelaskan bahwa meskipun nilai ekonomi temuan tidak besar, tentunya perlu menjadi kewaspadaan bersama bahwa produk kosmetik ilegal masih diminati oleh masyarkat baik dijalur konvesional dan online."Razia kali ini kita hanya melakukan penertiban yang diakhiri dengan pemusnahan dan pemilik barang membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi pelanggaran yang sama. BBPOM di Pekanbaru juga memberikan sanksi administratif berupa peringatan keras," jelasnya.Terakhir, Yosef mengatakan apabila masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut atau menyampaikan pengaduan, dapat datang langsung ke kantor BBPOM di Pekanbaru, Diponegoro No. 10 dan bisa melalui pesan singkat dan telpon pada nomor 082172653337."Bisa juga melalui aplikasi SIOKE (Aplikasi Online Untuk Konsumen) di https://sioke.bbpompekanbaru.id/, e-mail : balaipom_pku@yahoo.com atau melalui media sosial BBPOM Pekanbaru," pungkasnya.(rahmat)
Editor : Eriandi
