[caption id="attachment_48768" align="alignnone" width="650"]
BBPOM Padang memperagakan produk tak layak konsumsi yang pernah mereka sita dalam sejumlah razia. Produk itu di antaranya jamu kuat, kosmetik, makanan dan lainnya. (yuke)[/caption]PADANG - Tahun ini Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang bertekad menuntaskan masalah kerupuk nasi mengandung boraks di tengah masyarakat. Mengingat saat ini kerupuk dimaksud masih banyak beredar dipasaran dan laris manis.
Salah satu cara yang dilakukan pihak BBPOM Padang dengan menggelar pemeriksaan rutin menggunakan mobil labor, masuk ke pasar tradisional di masing-masing kecamatan di Kota Padang."Pasar pertama yang sudah kami datangi Lubuk Buaya. Hasil pemeriksaan ditemukan kerupuk nasi yang dicurigasi mengandung boraks," sebut Kepala BBPOM Padang, Zulkifli, pada wartawan di kantornya Jalan Gajah Mada, Selasa (31/1).
Usai menemukan kerupuk nasi mengandung boraks di pasar Lubuk Buaya, petugas BBPOM Padang mencari tahu pabrik pembuatan kerupuk tersebut. Di sana, pemilik pabrik memperlihatkan bahan-bahan kerupuk yang mereka buat. Namun petugas tak menemukan bahan berbahaya. Hanya saja hasil lab menunjukkan kerupuk buatan pabrik itu dicurigai mengandung boraks."Saat ini kami masih melakukan pengujian lebih dalam, pada kerupuk nasi itu. Sebab hasil lab tak bisa dibohongi. Walau pun pemilik pabrik mengaku tidak menggunakan boraks pada kerupuk yang dia jual," terang Zulkifli. Editor : Eriandi
