Tech News, Magazine & Review WordPress Theme 2017
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Sports
  • Bola
  • Opini
  • E-PAPER
  • Hukrim
  • Teknologi
  • Index
No Result
View All Result
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Sports
  • Bola
  • Opini
  • E-PAPER
  • Hukrim
  • Teknologi
  • Index
No Result
View All Result
Portal Berita Singgalang
No Result
View All Result

Belajar Tatap Muka, Patuhi Protokol Kesehatan Jawab Keraguan Orangtua

Senin, 11 Januari 2021 | 09:15
Belajar Tatap Muka, Patuhi Protokol Kesehatan Jawab Keraguan Orangtua

Suasana belajar tatap muka di salah satu sekolah di Padang. (Desrian)

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Yunisma

PADANG – Senin, 4 Januari 2021, sejumlah sekolah di Padang mulai menetapkan proses belajar mengajar secara tatap muka. Sebagian orangtua merasa senang karena anak-anak mereka bisa sekolah, meski tak seperti ketika kondisi normal.

BACAJUGA

Tak Bermasker Berujung Menyapu Jalan

Nakes Usia Lanjut Divaksin, Firman Arbi; Alhamdulillah, tak Apa-apa

Senang, yang mereka rasakan karena banyak dari anak tak mau belajar di rumah. Anak-anak bawaannya bermain gadget dan tak mau membuka buku di rumah. Alhasil, buku pelajar jarang mereka buka.

Kondisi itu membuat orangtua khususnya ibu menggerutu. Mereka menunggu moment sekolah tatap muka yang akhirnya dibuka pemerintah Kota Padang.  “Senang mereka belajar tatap muka. Kalau di rumah mereka bawaannya main handphone dan tak mau belajar. Kalau di sekolah mereka pasti nurut sama guru. Beda kalau di rumah, tak nurut sama orangtua,” kata Ina, salah seorang wali murid di Padang, kepada Singgalang, awal pekan lalu.

Saat ditanya apa tak takut anaknya terjangkit Covid-19, Ia mengaku sedikit risau. Namun kerisauannya pudar karena dia menerapkan protokol kesehatan pada anak, dengan mempersiapkan masker, hand sanitizer untuk cuci tangan, faceshield, makan dan minum dari rumah dan menambah asupan suplemen. 

“Khawatir pasti ada. Tapi tak mungkin kita kuatir selamanya. Sebab aktivitas harus tetap berjalan. Saya juga sudah wanti-wanti pada anak untuk menerapkan protokol kesehatan di mana saja mereka berada,” terangnya.

Menurutnya, selama pandemi, Ina dan keluarganya sudah menerapkan protokol kesehatan. Di sekolah anaknya, protokol kesehatan sudah jalan. Misal penyediaan wastafel untuk cuci tangan, jaga jarak dengan membuka dua shift dengan jadwal yang tak lama. Dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.

Setiap ke sekolah, Ina selalu mengantar jemput anaknya ke sekolah dan tidak dibolehkan naik angkutan umum. Ini dilakukan untuk meminimalisir pertemuan anak dengan orang lain yang tak bisa ditebak, apakah terjangkit covid atau tidak. “Suka cita” orangtua yang menyambut sekolah tata muka juga disampaikan Devi. Di tengah kerisauannya akan wabah menular, pemerintah membuka sekolah tatap muka. “Antara senang dan kuatir sih. Senangnya anak bisa belajar di sekolah. Tapi di satu sisi saya juga kuatir anak kena Covid-19,” terang Devi.

Untuk mengatasi kekhawatirannya, dia pun menerapkan protokol kesehatan ketat pada anak. Dengan selalu mengingatkan anak-anaknya cuci tangan setelah menyentuh barang-barang yang dianggap kotor, menyiapkan menu sehat, masker dan lainnya.

Meski banyak orangtua menginginkan proses PBM tatap muka, banyak juga yang tak setuju. Mereka memilih anaknya tetap belajar secara daring di rumah.  “Saya belum membolehkan anak belajar di sekolah. Sampai hari ini mereka tetap belajar daring,” terang Sari, orangtua murid lainnya.

Menurutnya, belum semua sekolah mampu menerapkan protokol kesehatan. Kondisi itu membuat dia risau. “Kemarin saya dapat informasi, ada sekolah yang masih ada dengan prokes. Guru masih membolehkan anak bersalaman dengan mereka. Itu kan berisiko,” terang dia.

Guru-guru saat berkomunikasi dengan anak-anak juga sering melepas maskernya. Misal ketika memanggil anak membuka masker. Kondisi itu sebut Sari, tentu berbahaya. Kemudian, banyak juga anak-anak yang melepas masker saat belajar dan guru tidak mengawasinya secara ketat.

Prokes di sekolah

Sekretaris Satpol PP Padang, Yefri, di Padang mengatakan dalam pengawasan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kota Padang, Satpol PP sudah melakukan pengawasan secara intensif. Pengawasan secara sungguh-sungguh. Kegiatan itu berjalan sejak 4 Januari 2021.

“Kita konsisten mengawasi pelaksanaan sekolah tatap muka. Apalagi, sudah hampir satu tahun belajar dengan daring,”sebut Yefri.

Dalam pengawasan ini, katanya Satpol PP lebih banyak memberikan pengarahan pada siswa dan guru di sekolah. Mengarahkan dan mensosialisasikan.

Dalam melakukan itu, pihaknya melibatkan sebanyak satu kompi personel setiap hari. Jumlah itu terdiri dari 60 orang. Masing masing tim 10 orang atau 6 kelompok.

Tim inilah nantinya yang melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah apakah sudah memenuhi prokes. Seperti tempat cuci tangan, anak jaga jarak, pakai masker. “Saran kami pada anak-anak setelah pulang dari sekolah jangan bergerombolan. Satu saja nanti terpapar, selama 2 minggu sekolah itu akan ditutup kembali,”pesannya.

Anggota DRPD Kota Padang Zulhardi Z Latif menyoroti keberadaan orang tua murid yang mengantarkan anaknya ke sekolah. Mereka banyak yang tidak langsung pulang, namun malah berkerumun di sekolah sembari menunggu anaknya.

Kondisi itu jelas akan berpotensi juga menjadi penyebaran virus corona. Karena mereka juga berasal dari tempat yang berbeda. “Ini yang harus menjadi perhatian juga. Ketika kita memberlakukan prokes yang ketat pada anak-anak di kelas, sementara orang tuanya berkerumun. Bagaimana ini hendaknya menjadi perhatian juga,” sebutnya.

Diakuinya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan prokes kesehatan sudah berjalan dengan baik. Sudah ada tempat cuci tangan, rapat dengan walimurid.

“Tinggal pada seluruh masyarakat dan orang tua. Karena anak dijemput dan antar ke sekolah. Kalau bisa orang tua yang berkerumun menunggu anak sekolah ini juga dilarang,”ujarnya.

Disebutkannya, selaku orang tua murid di SMPN 1 Padang dia mengantar dan menjemput anak sekolah. Belum pernah bertemu dengan Satpol PP melakukan pengawasan.

Diakuinya, melihat jumlah personel Satpol PP sudah maksimal dengan keanggotaannya. Karena hanya sistem acak, patroli. Sebenarnya sudah maksimal sesuai personal, secara keseluruhan belum. Karena ada yang belum terjangkau. Untuk itu menurutnya, diperlukan juga perhatian dari orang tua murid. (*)

Loading...

#TOPIK #covid

Komentar

#TERPOPULER

Tak Punya Biaya Rumah Sakit, Remaja Korban Begal Butuh Uluran Tangan Dermawan

Pemko Padang Segera Layangkan Surat Pemberhentian Walikota ke DPRD

Polresta Padang Berlakukan Tilang Elektronik, Hati-hati di Lima Persimpangan Ini

Guru Besar Unand Elfi Sahlan Ben Meninggal Dunia

Pj Gubernur Sumbar Minta Pelantikan 11 Pasang Kepala Daerah Dilakukan Langsung di Padang

Belajar dari Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan, Ini Tanda Suami Selingkuh

Kecelakaan Beruntun Terjadi di Jalan Adinegoro Lubuk Buaya

Jangan Sampai Lupa, Ini Niat Sholat Jumat Bagi Makmum

Besok, Dijadwalkan Mahyeldi-Audy Lantik 11 Kepala Daerah

BPBD Sumbar Wajib Kembalikan Rp4,9 Miliar ke Kas Negara

#INSTAGRAM

IKUTI

    Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to connect your Instagram account.

REKOMENDASI

Tak Bermasker Berujung Menyapu Jalan
Feature

Tak Bermasker Berujung Menyapu Jalan

Kamis, 25 Februari 2021 | 09:00
Nakes Usia Lanjut Divaksin, Firman Arbi; Alhamdulillah, tak Apa-apa
Feature

Nakes Usia Lanjut Divaksin, Firman Arbi; Alhamdulillah, tak Apa-apa

Rabu, 24 Februari 2021 | 09:35
Tak Perlu Ragu, Penjabat Gubernur Saja Divaksin
Feature

Tak Perlu Ragu, Penjabat Gubernur Saja Divaksin

Senin, 22 Februari 2021 | 09:00
Ketika Ratusan Pelajar Ikuti Tes Swab
Feature

Ketika Ratusan Pelajar Ikuti Tes Swab

Jumat, 19 Februari 2021 | 09:15
Giatnya Mahasiswi UNP Edukasi Murid SD tentang Protokol Kesehatan
Feature

Giatnya Mahasiswi UNP Edukasi Murid SD tentang Protokol Kesehatan

Kamis, 18 Februari 2021 | 10:20
Bendi Padang Panjang Turut Tergerus Pandemi
Feature

Bendi Padang Panjang Turut Tergerus Pandemi

Selasa, 16 Februari 2021 | 09:20
Geliat di Masa Pandemi, Penjualan Bunga Laris Manis
Feature

Geliat di Masa Pandemi, Penjualan Bunga Laris Manis

Rabu, 10 Februari 2021 | 09:05
Warga Tanah Datar Positif Covid-19 Genap 800 Orang
Feature

Semangat Kebersamaan Warga Flamboyan Baru Tangani Positif Covid-19

Selasa, 9 Februari 2021 | 08:45
Firdaus Abie Luncurkan Dua Buku Jurnalistik Saat HPN, Tahun 2021:
Feature

Firdaus Abie Luncurkan Dua Buku Jurnalistik Saat HPN, Tahun 2021:

Senin, 8 Februari 2021 | 21:18
Portal Berita Singgalang

© 2020 Harian Singgalang - dikelola oleh Lokalmu Teknologi.

Tentang Kami

  • Redaksi
  • Iklan & Kerjasama
  • Pedoman Media Siber

Ikuti

No Result
View All Result
  • HOME
  • Nasional
  • Sumbar
    • Bukittinggi
    • Agam
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Padang
    • Mentawai
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Payakumbuh
    • Pessel
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Solok
    • Tanah Datar
  • Riau
    • Pekanbaru
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Sports
  • Bola
  • Opini
  • E-PAPER
  • Hukrim
  • Teknologi
  • Index

© 2020 Harian Singgalang - dikelola oleh Lokalmu Teknologi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist