[caption id="attachment_19126" align="alignnone" width="649"]
Ilustrasi. (*)[/caption]SAWAHLUNTO - Belanja Daerah Sawahlunto di APBD Perubahan 2018 bertambah menjadi sebesar Rp640,4 miliar setelah dibahas. Sebelum dibahas pemerintah kota mengajukan Rp638,7 milik. Defisit yang semula dipatok Rp17,2 miliar naik menjadi Rp18,9 miliar.
Hal itu disampaikan Walikota Sawahlunto Deri Asta dalam pendapat akhir atas pembahasan RAPBD Perubahan 2018 di rapat paripurna dewan yang dipimpin Ketua DPRD Adi Ikhtibar di gedung wakil rakyat kota itu, Sabtu (29/9).Dikatakan walikota, semula pemerintah kota dan DPRD berupaya menurunkan defisit dengan menekan belanja daerah menjadi Rp638,7 miliar dari semula sebelum diajukan Rp667,2 miliar. Namun tuntutan kebutuhan menambah anggaran belanja daerah. Di pendapatan, pemerintah kota mematok sebesar Rp621,5 miliar atau naik 1,35 persen dari APBD awal 2018.
Menurut Deri Asta, tambahan terjadi pada belanja pegawai 1,93 persen. Dana perimbangan pusat ke daerah menjadi sumber pendapatan yang sangat dominan terhadap APBD. Dana perimbangan di RAPBD-P Rp478,3 miliar atau bertambah 0,62 persen.Selain itu juga berkurangnya target pendapatan retribusk daerah sebesar Rp257,3 juta atau 6,21 persen. "Berkurang target pendapatan retribusi karena integrasi peserta JPKM ke BPJS Kesehatan, sehingga pemerintah daerah tidak lagi menerima iuran premi yang selama dibayar peserta, "ujar Deri Asta.Komposisi belanja, sebutnya, belanja modal 14,61 persen, belanja tidak langsung 49,81 persen, belanja langsung 50,19 persen dan belanja pegawai 36,50 persen dari semua total APBD Perubahan.Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Buyung Lapau kepada Singgalang mengatakan, bertambah belanja untuk hibah KONI, alokasi dana desa dan belanja lainnya.(cong)
Editor : Eriandi
