[caption id="attachment_17369" align="alignnone" width="624"]
Ilustrasi. (*)[/caption]
JAKARTA - Meski diterpa kabar melambatnya pertumbuhan bisnis di sektor properti, namun di sisi lain pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) pada triwulan II-2016 bertumbuh sebesar 2,39 persen.Dalam laporan yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), penggunaan KPR masih menjadi sumber pembiayaan dominan bagi konsumen dalam pembelian properti residensial, dengan suku bunga rerata 9 sampai 12 persen.
Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Triwulan II-2016 mengindikasikan sebagian besar konsumen sebanyak 75,68 persen masih memiliki KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan pembelian terutama pada rumah tipe kecil dan menengah.Meskipun proporsi menurun dari periode sebleumnya 77,82 persen. Sementara untuk pembayaran dengan skema tunai bertahap hanya sebesar 16,44 persen meningkat dibanding triwulan I-2016 15,01 persen. Sementara dari sisi pengembang, dana internal masih menjadi sumber utama pembiayaan pembangunan properti residensial sebesar 57,37 persen.Berdasarkan komposisi, sumber pembiayaan pembangunan properti dari dana internal sebagian besar berasal dari laba ditahan sebesar 49,05 persen, modal disetor 41,26 persen, dan joint venture 2,94 persen, serta lainnya 6,75 persen.(lek)
