[caption id="attachment_7498" align="alignnone" width="650"]
Siswa SMP di Padang merayakan lulus sekolah. (desrian)[/caption]PADANG - Ribuan siswa SMP sederajat di Padang, bereuforia merayakan kelulusannya di beberapa ruas jalan, Rabu (10/6). Malahan ada yang bagadang ati sebelum waktu pengumuman kelulusan yang telah disepakati antara Dinas Pendidikan Padang dengan sekolah, pukul 17.00 WIB. Sementara, Padang berada di posisi kedua di Sumbar.
Pantauan Singgalang , sekitar pukul 14.00 WIB, di Jalan Khatib Sulaiman, sudah terlihat konvoi kendaraan roda dua dari siswa SMP. Para siswa yang konvoi tersebut, sudah mencorat-coret seragam putih-birunya.Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar Disdik Padang, Ramson mengatakan, pihaknya belum mengetahui berapa persentasi kelulusan siswa SMP di Kota Padang. Hal ini disebabkan, kelulusan siswa berdasarkan hasil rapat dewan guru di masing-masing sekolah, bukan berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN).
Dia menyayangkan perayaan kelulusan siswa SMP sebelum waktunya. Padahal, pada saat rapat penyerahan nilai UN dari Disdik Padang ke sekolah sebelumnya, sudah diberitahukan bahwa pengumuman kelulusan siswa baru dilaksanakan pada pukul 17.00 WIB.Di beberapa titik lokasi di Padang, terlihatsejumlah pelajar melakukan aksi coret-coret seragam. Seperti di kawasan depan seputar Inna Muara Hotel, Jalan Dipenegoro, Andalas, Sawahan, kawasan Adabiah dan titik lain.
"Ini kami lakukan sebagai tanda kelulusan. Kami yakin lulus semuanya," kata Widi, yang enggan menyebutkan asal sekolahnya.Aksi yang corat-coret dilakukan Widi bersama rekannya di kawasan Dipenegoro. Mereka terlihat enjoy , begitu menikmati.Laki-laki dan perempuan satu sama lainnya saling coret. Ada yang memakai spidol, ataup cat tembak. Mereka membubuhkan tanda tangan mulai dari depan hingga belakang pakaian. Akibatnya, seragam putih itu dipenuhi tinta pena hinga cat pilow.Di kawasan Adabiah Padang, tepatnya di sebuah kedai, sejumlah siswa juga melakukan hal serupa.
Tidak hanya seragam, jilbab penutup kepala juga tidak luput dari coretan tinta pena dan cat pilow. "Seragam yang dicoret inisebagai kenang-kenangan buat saya dan teman-teman," sebut Budi, yang juga enggan menyebut asal sekolahnya. (syawaldi/yuke)
Editor : Eriandi
