Beri Motivasi di Tanah Datar, Kak Seto: Sekolah Laksana Penjara Bagi Anak

×

Beri Motivasi di Tanah Datar, Kak Seto: Sekolah Laksana Penjara Bagi Anak

Bagikan berita
Foto Beri Motivasi di Tanah Datar, Kak Seto: Sekolah Laksana Penjara Bagi Anak
Foto Beri Motivasi di Tanah Datar, Kak Seto: Sekolah Laksana Penjara Bagi Anak

TANAH DATAR - Sekolah akhir-akhir ini tidak lagi menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak, tapi sudah laksana penjara. Bila karena sesuatu alasan, anak-anak diliburkan atau dipercepat pulangnya dari sekolah, mereka akan bersorak-sorai gembira.

“Begitulah kenyataannya kini. Sekolah tidak lagi jadi tempat menyenangkan bagi anak-anak. Padahal lembaga pendidikan tersebut dibuat untuk mereka, bukan untuk guru atau birokrat pendidikan lainnya,” ujar Psikolog dan Motivator Dr. Seto Mulyadi alias Kak Seto, Selasa (15/10), di Komplek Istano Basa Pagaruyuang, Kabupaten Tanah Datar.

Kak Seto mengutarakan hal itu di hadapan lebih dari empat ribu guru yang bertugas di daerah berjuluk Luhak Nan Tuo tersebut saat didaulat menjadi narasumber pada seminar dalam rangka Indonesian Millennial Teacher Festival (IMTF). Dihelat atas kerjasama TV One dan Pemkab Tanah Datar.

Seto yang mengaku sudah 50 tahun menjadi guru itu menegaskan, dirinya amat prihatin menyaksikan anak-anak kini, terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD), karena harus membawa buku dalam jumlah banyak ke sekolah dan diwajibkan pula menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan guru dalam jumlah yang sangat banyak juga.

“Tak ada lagi waktu bermain bagi anak kita. Tugas-tugas berat yang diberikan guru membuat mereka tidak lagi merasa nyaman dengan sekolah. Padahal harus kita ingat, sekolah dibangun untuk anak, bukan anak dibangun untuk sekolah, kurikulum juga begitu,” tutur ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu.

Dengan tidak kondusifnya lagi lembaga pendidikan bagi anak-anak di tingkat SD, Kak Seto menuntut para guru agar bisa berkreasi dan menggunakan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga anak bisa asyik di sekolah, hak-hak mereka untuk bermain tidak pula dirampas begitu saja dengan memberi tugas-tugas dan PR yang seabrek.

Anak yang masih duduk di bangku kelas I SD saja, ujarnya, kini sudah disuruh guru membawa buku yang melebihi isi tas mereka. Dalam kenyataan sehari-hari, Kak Seto melaku miris melihat anak-anak SD itu terpaksa harus menyeret tas mereka atau berjalan terbungkuk-bungkuk lantaran harus membawa beban berisi buku-buku sedemikian berat.

Berbicara soal pembelajaran yang baik bagi anak, Kak Seto menegaskan, pada dasarnya tidak ada anak yang tak suka belajar. Tetapi, oleh orang dewasa sering memberikan lingkungan yang tidak pas untuk proses belajar anak.

"Perlu kita sadari, keluarga harus kuat dan melek pendidikan karena akan menjadi lingkungan belajar pertama bagi anak," ujarnya.

Usai memberi motivasi kepada para guru, siangnya Kak Seto bercengkrama dan mendongeng bersama ribuan anak TK dan PAUD, di tempat yang sama. Kegiatan IMTF yang merupakan kedelapan kalinya dilaksanakan di Sumatera Barat itu, turut dihadiri Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi dan Buna PAUD Emi Irdinansyah. (musriadi)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini