[caption id="attachment_18958" align="alignnone" width="636"] Ketua APPMI Sumbar, Fomalhaut Zamel bersama dua juri, De'Irma (desainer) dan Sovia (praktisi tenun), di sela-sela perlombaan desain tenun Sumbar di Sati Hall Pangeran Beach Hotel, Jumat (20/11). (lenggogeni)[/caption]
PADANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat menggelar lomba Desain Busana Tenun Sumbar, di Sati Hall Pangeran Beach Hotel, Jumat (20/11).Perlombaan tersebut diikuti sebanyak 20 peserta yang berasal dari Tanah Datar, 50 Kota, Sijunjung, Sawahlunto dan Padang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat, Mudrika mengatakan perlombaan ini bertujuan, memacu kreativitas dan inovasi bagi pengrajin tenun serta upaya memfasilitasi pengembangan produk tenun secara berkelanjutkan.Disamping itu, ia pun mengakui jikalau perlombaan ini dilatarbelakangi, perkembangan industri Sumbar dirasakan agak lambat.
Penyebabnya, jenis produk yang dihasilkan terbatas, sehingga konsumen yang mengunakan produk tenun dan songket sangatlah kurang. Ditambah pula, desain motif kurang variatif dan promosi.Guna mengatasi permasalahan tersebut, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Assosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Sumbar dan para praktisi tenun."Kami bersama-sama melakukan inovasi dan kreativitas perajin tenun agar tenun lebih memasyarakat, bahannya nyaman dipakai, motif sesuai selera konsumen seerta mamakai warna yang serasi sehingga segmentasi pasar lebih luas," jelas Ketua APPMI Sumbar, Fomalhaut Zamel.Saat ini, Dinas Perindag sebagai instansi pembinan telah melaku kan beberapa kegiatan pembinaan yang berkesinambungan sejak 2011 hingga sekarang. Tujuannya, melakukan pembinaan untuk pengemban gan desain pemilihan bahan baku, pengaturan tata warna serta diversifikasi produk tenun kearah busana harian.
Di sela-sela perlombaan, juga ada fashion show baju rancangan Fomalhaut Zamel, diikuti dengan pakaian hasil rancangan parapemenang perlombaan tenun Sumbar. (lenggogeni)
Editor : Eriandi