Menurutnya, akibat kerusakan irigasi tersebut hanya menyebabkan sekitar 500 hektar yang tidak teraliri air. Jumlah itu, dari perkiraan 6.400 hektar, sebanyak 2.300 masih bisa teraliri.
"Kalau Dharmasraya mau arahkan masyarakat tanam Impago, itu sebenarnya merugikan masyarakat. Karena, maksimal hasilnya hanya 3 ton/hektar. Sementara padi biasa bisa 5-6 ton/hektar. Kenapa tidak dianjurkan tanam jagung dengan produksi lebih besar,"sebutnya.
Meski begitu, Chandra tetap merekomendasikan Dharmasraya untuk mendapatkan bantuan bibit impago. "Rekomendasi untuk Dharmasraya sudah kita keluarkan," ujarnya. (yose)
Editor : Eriandi