[caption id="attachment_62070" align="alignnone" width="650"] u2. (okezone)[/caption]LOS ANGELES – U2 kembali ke industri musik dunia lewat album baru, “Songs of Experience” yang baru dirilis 1 Desember 2017. Dirilisnya album ini membuka cerita Bono tentang pengalamannya nyaris mati yang mengilhami “Songs of Experience”.
Bono menceritakan pengalamannya nyaris bertemu dengan maut itu dalam wawancara dengan Rolling Stone. Vokalis U2 tersebut mengungkap pernah nyaris mati, tapi menolak mengelaborasinya secara lebih detail.“Orang-orang punya pengalaman (nyaris) mati di hidup mereka, entah itu secara psikologi atau fisik. Dan, ya, bagiku itu adalah fisik. Tapi aku akan menghindarkan diriku dari semua opera sabun ini. Terutama dengan obsesi selebriti dengan detail kehidupan orang-orang. Aku harus menghindarinya. Aku ingin bicara tentang isu ini dengan cara yang mana orang-orang bisa mengisi kekosongan itu dengan apa yang sudah mereka lewati,” kata Bono dikutip dari Rolling Stone, Kamis (28/12/2017).
Bono punya banyak alasan untuk tidak membeberakn detail pengalamannya dengan kematian. Selain tak ingin ceritanya jadi konsumsi publik, penyanyi 57 tahun itu juga tak ingin ceritanya diterima dengan cara yang salah oleh mereka yang pernah mengalami hal yang sama atau lebih buruk darinya.“Orang-orang sudah harus berurusan dengan hal yang jauh lebih buruk. Jadi itu alasan lain untuk tak bicara soal ini. Kalian merendahkan orang-orang yang, kalian tahu, tak pernah bisa atau tak mampu mendapat penanganan kesehatan,” ujar Bono.Sementara itu, karena pengalamannya nyaris mati itu lah Bono dan U2 untuk pertama kalinya menggarap album dengan kematian dalam pikiran mereka. Bono merasa terkejut menyadari bagaimana orang tak banyak bicara tentang itu meski semua orang akan mengalaminya.“Anehnya, kematian akan menjadi subyek hanya karena itu bukanlah topik yang sering dibicaran. Dan kalian tidak bisa menulis ‘Songs of Experience’ tanpa menulis soal (kematian) itu. Aku sudah punya cukup kejutan dalam sistem, sebutlah, hidupku,” tambah Bono. (aci)
Editor : Eriandi