[caption id="attachment_73538" align="alignnone" width="682"]
Salah satu dokumentasi pementasan kelompok seni pertunjukan Nan Jombang Company yang menampikan karya paling barunya berjudul SUFI "Salam di antara sujud", yang disuguhkan secara premiere di Singapura 13 Oktober lalu. (Ist)[/caption]PADANG - Bagi yang menyukai seni, dan ingin menyaksikannya secara langsung, selama sepekan ke depan sebanyak 15 kelompok seni pertunjukan dari lima negara akan tampil di Ladang Tari nan Jombang, Padang.
Istimewanya, iven bertajuk "Kaba Festival 2018" ini akan disuguhkan seni berupa perjalanan kreatif sekaligus direktur artistik, koreografer, dan pendiri Nan Jombang Dance Company, yakni Ery Mefri."Ada 15 kelompok seni pertunjukan yang sudah oke hadir dalam iven yang sudah dimulai sejak 2014 ini," kata Angga Djamar, selaku Direktur Kaba Festival 2018.
Angga juga mengatakan, adapun selain Indonesia, negara lain yang akan mengisi iven seni ini adalah Jepang, Swedia, Perancis, dan Belanda.Selain peran serta Nan Jombang Dance Company, iven ini, yang terselenggara atas kerjasama dengan program Indonesiana Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Dinas Kebudayaan Sumatera Barat dan didukung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Bakti Budaya Djarum Foundation.
"Komunitas Galombang Minangkabau juga akan menggelar pementasan seni pertunjukan Kaba Festival pada 26 November hingga 2 Desember 2018 di Ladang Tari Nan Jombang," katanya.Ia juga mengatakan, Kaba Festival 2018 yang kelima kalinya digelar ini merupakan rangkaian program “Indonesiana” Silek Arts Festival (SAF) 2018 di Sumbar, yang akan memasuki pekan-pekan terakhir kegiatannya."Iven ini juga merupakan kado istimewa buat seniman Ery Mefri," katanya.Dijelaskan Angga, perjalanan kreatif sekaligus Ery Mefri pun akan disuguhkan pada iven ini. Sebagai bentuk refleksi perjalanan karir seorang seniman. Tentang pahit manis, suka duka dan pastinya juga bagaimana hingga puncaknya banyak prestasi-prestasi yang sudah didulangnya bersama Nan Jombang Dance Company.
Kaba Festival V 2018 bertaraf internasional ini menampilkan 15 seniman (koreagrafer) selaian dari Indonesia juga dari mancanegara, yakni AcoDanceCompany, Makassar; Aquick Percussion, Jakarta; Gerard Mosterd, Belanda; Impessa Dance Company, Padang; Komunitas Tari Galang Performing Arts, Padang; Mic Guillaumes, Prancis; PLT Laksemana, Pekanbaru; Rianto, Banyumas-Tokyo; Rumah Gadang Dance Company, Kabupaten Solok, Rumah Seni Balai Proco, Riau; Su-En Butoh Company, Swedia; Sukri Dance Theatre, Padang Panjang; Tantra Dance Theatre, Padang; Widyarini, NJ, Jakarta; dan Strut Dance, Australia. (Wahyu/Rel)
Editor : Eriandi
