"Tengah malam itu air sudah masuk lewat jendela rumah. Beruntung kami belum tidur dan akhirnya bisa menyelamatkan sejumlah barang-barang berharga dari air. Surat-surat berharga kami simpan diatas lemari," jelas ibu yang mengaku berulang tahun ke 55 pada 3 November 2020 ini.
Dikatakan Emi, saat subuh air dirumahnya sudah mencapai 1,5 meter dan diluar rumah terlihat air berarus cukup deras. "Kami melihat air cukup deras mengalir dihalaman rumah, kami putuskan keluar tidak dari pintu depan. Saya memutuskan mendobrsk jendela yang terbuat dari seng di belakang rumah, alhamdulillah kami berhasil keluar rumah saat air sudah setinggi dada," jelanya. Lebihlanjut dikatakan Emi, banjir pernah juga terjadi pada 2009 namun jika dibandingkan tahun 2020 ini yang paling parah mengingat ketinghian air. "Saya disini sejak sejak tahun 1996, sepanjang banjir yang hampir terjadi setiap hujan, ini adalah kondisi terparah yang kami alami. Semoga kedepan ada solusi bagi kami agar saat banjir kami tidak terdampak lagi," harapnya.(rahmat) Editor : EriandiBegini Cerita Emi Zulmakri, IRT yang Diterjang Banjir di Hari Ulang Tahun
Berita Terkait