Selain itu juga dukungan dari perguruan tinggi, bagaimana bisa mendapingi dan mendorong usaha-usaha yang dibantu dapat berhasil."Makanya kita merencanakan bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas,"katanya.
Masjid JogokariyanBaznas dalam pengelolaan dana zakat tidak menerima dana pasti setiap tahunnya. Namun hanya memperkirakan dari potensi yang merujuk pada tahun sebelumnya.
"Potensi kita itu memang banyak dari zakat aparatur sipil negara (ASN). Meski begitu tidak sedikit juga dari pengusaha dan masjid-masjid yang ada di Kota Padang," katanya.Pada 2022, Baznas Kota Padang menargetkan dana zakat dan lainnya terhimpun hingga Rp24 miliar. Hingga kini sudah tercapai sebanyak Rp15 miliar lebih.
"Dari dana tadi hampir semua sudah kita salurkan. Sengaja tidak ditahan-tahan, paling banyak sekitar 20 persen yang belum disalurkan," tambahnya.Jika penggunaan dana zakat di Baznas mencontoh pada penyaluran zakat di Masjid Jogokariyan akan lebih baik. Namun, tidak akan serta merta menjawab pengentasan kemiskinan.Menurutnya, dengan jumlah warga miskin 48 ribu lebih 1 persen dari jumlah itu mencapai 480 orang. Sementara Baznas bisa menyentuh itu hanya 50 orang setiap tahunnya. Itupun tidak ada jaminan bebas dari kemiskinan pada tahun berikutnya."Dengan itu, kita akan membutuhkan waktu yang panjang jika mengandalkan Baznas sepenuhnya,"ujarnya. (104)
Editor : Eriandi