PADANG - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite hingga Juli 2022 telah mencapai 76 persen dari total kuota penyaluran tahunan.Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Agustiawan dalam keterangan tertulis di Padang, Rabu (24/8) mengatakan, rata-rata konsumsi pertalite harian di Sumbar mencapai 1.838 kilo liter per hari.
"Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan Juli 2021 yang mencapai 1.503 kilo liter per hari," kata Agustiawan.Ia memaparkan, untuk bahan bakar bersubsidi lainnya jenis bio solar di Sumbar hingga Juli 2022 sudah menyentuh 65 persen dari total kuota penyaluran tahunan.
"Adapun rata-rata konsumsi harian bio solar di Sumbar mencapai 1.244 kilo liter per hari dan angka konsumsi tersebut terjadi peningkatan dibanding dengan Juli 2021 yaitu mencapai 1.164 kiloliter per hari," katanya.Meski mengalami peningkatan konsumsi, pihaknya memastikan pasokan BBM masih dalam keadaan aman untuk memenuhi permintaan masyarakat di wilayah ini.
"Ketahanan pasokan bio solar dan pertalite cukup untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera Barat," ujarnya.Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dan monitor penyaluran BBM di lapangan agar penyaluran BBM bagi masyarakat di Sumbar berjalan dengan lancar dan aman."Kami mencatat bahwa terjadi peningkatan konsumsi produk BBM bio solar dan pertalite, meningkatnya mobilitas masyarakat dan membaiknya kondisi pandemi COVID-19 menjadi beberapa alasan peningkatan permintaan tersebut," kata Agustiawan.Ia memastikan Pertamina siap memberikan sanksi tegas kepada oknum yang melakukan penyalahgunaan BBM bersubsidi dengan pengenaan sanksi bagi lembaga penyalur yang terbukti menjual atau menyalahgunakan BBM bersubsidi dengan tidak tepat sasaran.
"Seperti skorsing pemberhentian penyaluran produk subsidi sesuai dengan rentang waktu tertentu hingga pemutusan kerja sama," katanya.Pertamina senantiasa memastikan suplai BBM berjalan dengan baik seiring dengan adanya peningkatan kegiatan ekonomi yang terjadi di Sumbar. (ant)
Editor : Eriandi