Bukittinggi.Singgalang - Sejak pemerintah mengumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), sejumlah organisasi kemahasiswaaan di Bukittinggi terus turun ke jalan menyuarakan aspirasinya agar pemerintah menurunkan harga BBM.Sebelumnya, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bukittinggi yang turum ke jalan. Selain berdemo ke DPRD, para mahasiswa itu juga langsung menemui Walikota Bukittinggi H.Erman Safar untuk menyampaikan aspirasinya.
Sedangkan Kamis (8/9) siang, giliran mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM) Bukittinggi yang turun ke kantor DPRD Kota BukittinggiAksi mereka juga mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan yang dimulai di lapangan Kantin berjalan kaki menuju Kantor DPRD Bukittinggi. Sepanjang jalan, mereka membentangkan spanduk menolak kenaikan BBM dan taris dasar listrik.
Koordinator demo, Fadjri A. Syami membacakan 4 tuntutan di hadapan anggota DPRD Bukittinggi antara lain, pertama pemerintah tidak taat akan konstitusi negara RI terutama UUD 45 pasal 33. Kedua, mereka menolak kenaikan BBM, ketiga meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik dan terakhir meminta pemerintah mengembalikan sistem perekonomian kerakyatan."Untuk itu, kami meminta kepada anggota DPRD Bukittinggi untuk menyampaikan aspirasi kami kepada pemerintah pusat," kata Fadji dalam orasinya.Tak lupa ia mengingatkan anggota DPRD Bukittinggi jika tuntutannya tidak diindahkan, mereka akan mengelar aksi yang lebih besar lagi. Usai menyampaikan orasi dari koordinator demo, mahasiswa meminta Wakil Ketua DPRD Bukittinggi menandatangani tuntunan tersebut.Dalam kesempatan itu, Rusdi Nurman berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa tersebut ke pemerintah provinsi Sumbar dan pemerintah pusat.
"Kami mendukung dan menerima aspirasi dan perjuangan adik adik mahasiswa ini. Hari ini juga aspirasi ini akan kami sampaikan pemerintah provinsi Sumbar serta pemerintah pusat dan akan kami pertanggungjawaban jawaban," kata Rusdi Nurman, didampinggi anggota dewan Nur Hasra, Rusdi Nurman, Herman Syofyan, Ibra Yaser. Abdurahman, dan Erdison Nimli. (gindo)
Editor : Eriandi