BCA Bakal Sulap 10 Desa Wisata Mitra BCA Jadi Destinasi Kelas Dunia

×

BCA Bakal Sulap 10 Desa Wisata Mitra BCA Jadi Destinasi Kelas Dunia

Bagikan berita
Foto BCA Bakal Sulap 10 Desa Wisata Mitra BCA Jadi Destinasi Kelas Dunia
Foto BCA Bakal Sulap 10 Desa Wisata Mitra BCA Jadi Destinasi Kelas Dunia

PADANG - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bakal mendorong transformasi 10 Desa Wisata Mitra BCA menjadi daerah tujuan wisata baru. Berbekal histori dan pengalaman membina sejumlah Desa Wisata, perseroan yakin 10 Desa Wisata kategori Mitra BCA itu dapat menjadi penggerak ekonomi baru yang memberikan mata rantai ekonomi dan benefit bagi masyarakat.Di Sumatera Barat ada Desa Wisata Silokek Kabupaten Sijunjung. Khusus Silokek merupakan Desa Wisata Binaan Bakti BCA. Kini, Silokek terus dikembangkan hingga menjadi destinasi kelas dunia.

Sebanyak 10 Desa Wisata Mitra BCA tersebut merupakan finalis dari ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang dititipkan kepada BCA untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan demi bertransformasi menjadi destinasi pariwisata unggulan baru.“Kami akan melakukan pendampingan dan pembinaan intensif selama kurang lebih setahun untuk membantu 10 Desa Wisata Mitra BCA tersebut secara bertahap naik kelas menjadi desa wisata yang bertumbuh dan berkembang karena potensi pariwisata yang dimiliki. Terima kasih kepada Kemenparekraf yang sudah mempercayakan 10 Desa Wisata ini sebagai mitra BCA baru,” ujar Executive Vice President CSR BCA Hera F. Haryn dihubungi dar Padang, Rabu (28/9).

Diketahui, ajang ADWI 2022 berhasil menjaring 3.500 desa wisata dari segala penjuru nusantara sebagai peserta. Dari 3.500 peserta tersebut, ADWI meloloskan 50 peserta sebagai finalis yang akan mendapatkan pendampingan dari mentor yang sudah dipilih Kemenparekraf, sebelum akhirnya dinilai untuk memperebutkan juara utama. Ajang ADWI 2022 merupakan upaya Kemenparekraf dalam mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia menjadi destinasi wisata kelas dunia.Pada kesempatan istimewa ini, BCA hadir memberikan pendampingan bagi Situs Gunung Padang yang berada di Cianjur. Kawasan desa wisata ini memiliki keunggulan pemandangan alam kawasan gunung yang khas. Dengan luasan wilayah sekitar 5.000 HA, kawasan Gunung Padang menawarkan wisata seperti camping ground, situs Gunung Padang dan kawasan perkebunan teh hijau.

Selain itu, wisatawan juga dapat belajar lebih banyak mengenai seni budaya di kawasan Gunung Padang seperti pencak silat, karinding dan kacapi karinding. Fasilitas wisata yang ditawarkan di desa wisata Gunung Padang juga sudah disesuaikan dengan standar pariwisata sehingga dapat mendorong jumlah wisatawan. Di desa wisata Gunung Padang sudah tersedia homestay dan juga akses toilet umum di beberapa sudut wisata.Dari 50 finalis tersebut, 10 desa wisata dipercayakan kepada BCA, antara lain Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta, Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Lebak Jawa Barat, Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat, Desa Wisata Semen di Blitar Jawa Timur, Desa Wisata Pahawang di Lampung, Desa Wisata Dayun di Siak Riau.

Kemudian, Desa Wisata Silokek di Sijunjung Sumatera Barat (Desa Wisata Binaan Bakti BCA), Desa Wisata Kampung Warna Warna Tigarihit di Simalungun Sumatera Utara, Desa Wisata Kampung Melayu (Benua Melayu Laut) di Pontianak, dan Desa Wisata Malangga di Toli Toli Sulawesi Tengah.Hera menegaskan, berbekal pengalaman membesarkan Desa Wisata Bakti BCA, pihaknya akan mencurahkan pendampingan dan pembinaan yang intens kepada 10 Desa Wisata Mitra BCA tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya transformasi yang berkesinambungan dalam mengubah wajah desa-desa tersebut menjadi destinasi bertaraf internasional, dengan tidak meninggalkan citarasa nasional. Keanekaragaman budaya, tradisi, dan kekayaan alam yang eksotis, yang dimiliki oleh desa wisata tersebut bakal menjadi surga bagi wisatawan nasional dan mancanegara.“Kami ingin meletakkan dasar yang kuat bagi 10 Desa Wisata Mitra BCA ini supaya setelah lepas dari ajang ini, dasar-dasar pembinaan dan pendampingan itu dapat digunakan untuk membangun ekonomi daerah setempat secara berkelanjutan demi mata rantai ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat berbasis pariwisata," tegas Hera.(yose)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini