PADANG - Jumpa pers Menkes Budi Sadikin dan jajaran, senja Jumat (21/10) terkesan tergesa-gesa dan tidak memuaskan. Satu hal yang bisa mengobati kekhawatiran ibu di Indonesia, pasien sembuh, tidak perlu cuci darah.Kabar gembiranya, obat gagal ginyal akut pada anak sudah ada, didatangkan dari Singapura. Orangtua di Indonesia, diminta segera berkonsultasi dengan dokter. Apapun itu, jumlah anak meninggal sampai Jumat 133 orang.
Menurut dia, sudah 241 pasien terdata dari 22 provinsi, 133 anak telah tiada. Terbanyak yang meninggal balita.Jumpa pers tak sampai satu jam itu, diikuti wartawan langsung di Kemenkes dan via zoom. Menkes Budi Sadikin menjelaskan ada 102 obat sirup anak-anak yang diperiksa dan lima dinyatakan ditarik dari pasar dan tak boleh diresepkan. Meski demikian, penelitian kuantitatif dan kualitatif masih dilakukan. Hasilnya, belum jelas kapan akan keluar.
Banyak ibu muda yang dalam sepekan terakhir memberi anaknya yang demam sirup sepetrti Dumin dan Paracetamol, tapi apa hendak dikata, keputusan belum ada. Tak jelas, apakah berbahaya atau tidak. Yang pasti, bahaya muncul ketika larutan tambahan dalam sirup itu, ternyata ada yang tercemar. Inilah yang menghantam ginjal anak. Larutan itu tak pernah ditulis dalam kemasan obat.Gejala paling umum adalah air kencing anak, sedikit. Jika kemu dian air kencing sudah normal, demam sudah tidak ada, maka anak dinyatakan sehat dan tak perlu cuci darah.
Jadi bagaimana ukuran kencing sedikit itu? Kurang 0,5 ml/kgBB/jam dalam 6 sampai 12 jam atau tak ada urine selama 6-8 jam. Jika itu terjadi, segera bawa ke rumah sakit.Obat sudah adaMenteri Budi Gunadi mengatakan sudah ada obat untuk pasien penderita gagal ginjal akut. Obat tersebut didatangkan dari Singapura."Kita sudah berikan obat ini pada 10 pasien di RSCM. Sebagian membaik, sebagian lagi dalam kondisi stabil. Jadi ini obat ini bisa dikatakan efektif," ujarnya.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia akan mendatangkan lebih banyak obat ini dari Singapura. (TT). Obat itu dalam waktu secepatnya diambil sebanyak yang dibutuhkan dari Singapura (kj/tt)
Editor : Eriandi