PADANG - Hingga 21 Oktober 2021, jumlah kasus gagal ginjal akut 241 pasien pada 22 provinsi. Jumlah pasien meninggal 133 orang dengan presentase 55 persen.Dalam jumpa pers secara daring, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengatakan senyawa berbahaya yang menyebabkan gagal ginjal akut misterius yakni EG dan DEG bukanlah bahan utama pembuatan obat. Zat tersebut merupakan cemaran yang terbawa oleh zat pelarut untuk pembuatan obat-obatan berbentuk sirup.
"Zat ini memang tidak diperbolehkan ada dalam obat tapi bisa terjadi karena terbawa sebagai cemaran pada zat pelarut," ujarnya saat konfereni pers, Jumat (21/10).EG dan DEG yang masuk ke dalam tubuh akan menjadi sangat berbahaya karena mengubah kalsium dalam tubuh menjadi kristal tajam. Inilah yang menyebabkan gagal ginjal akut.
Dia mengatakan saat ini Kementeriam kesehatan dan BPOM sudah meyakini 75 persen inilah penyebab penyakit tersebut. "Untuk lebih pasti akan kita teliti," ujarnya.Pasca 2 Oktober ketika WHO menyebutkan penyebab penyakit ini adalah EG dan DEG kementerian kesehatan telah mendatangi sebanyak 146 rumah dari total 256 pasien RSCM. "Kita teliti ada semua obat sirup yang mengandung zat ini," ujarnya.Budi Gunadi menegaskan pemerintah akan terus melakukan penelusuran. Untuk aman, masyarakat diharapkan untuk tidak membeli obat-obatan secara mandiri ke apotek. "Bawa anak ke dokter dan berikan obat dari resep dokter," ujarnya.Untuk anak-anak yang sudah terlanjur mengonsumsi obat sirup yang sudah diumumkan tercemar EG dan DEG, Budi Gunadi meminta orangtua untuk segera membawa anak ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. (tt)
Editor : Eriandi