PADANG – Para pecinta hewan reptil yang tergabung dalam komunitas di Kota Padang semakin banyak. Salah satunya komunitas MARCH (Minang Reptil Community) yang sudah berdiri sejak tahun 2008 dan bertahan hingga saat ini.Salah satu anggotanya, Wendi (28) mengatakan, tujuan didirikannya komunitas adalah untuk memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat umum agar lebih mengenal seputar hewan peliharaan.
Bagi kebanyakan orang, reptil cenderung dillihat sebagai hewan berbahaya. Seperti ular, karena bisanya bisa membuat orang lumpuh hingga menyebabkan kematian. Padahal, selain hewan berbahaya itu masih banyak jenis reptil yang tidak berbahaya seperti iguana, kadal, tegu, gecko dan banyak yang lainnya.“Kami biasanya memberikan edukasi ke sekolahan, pameran, dan tempat-tempat keramaian seperti GOR H. Agussalim,” cerita Wendi kepada Singgalang.
Untuk jenis reptil yang diedukasikan kepada masyarakat biasanya adalah jenis hewan yang tidak dilindungi, seperti ular ball pyton, ratic Sumatera, blood python dan lain sebagainya untuk jenis yang tidak berbisa. Sedang untuk jenis yang berbisa seperti ular wagler, kobra, weling, pit viper, dan lainnya. Selain itu, banyak lagi hewan reptil yang berkaki seperti iguana, tegu, panana, bearded dragon, kadal alaska, gecko, dan masih banyak lagi.Jenis reptil yang diedukasikan oleh Komunitas MARCH adalah hasil rescue dan bredding dari lokal maupun impor. Para pecinta hewan ini mengedukasi masyarakat supaya lebih mencintai terutama hewan lokal sehingga tetap terlestarikan dan bisa menjaga keanekaragaman fauna di Indonesia. (Feri) Editor : Eriandi