JAKARTA - Penelitian yang dilakukan RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta menunjukkan bahwa pria lebih mendominasi dalam kasus gagal jantung.Prevelansi kasusnya, diungkap dr. Rarsari Soerarso, Sp. JP (K), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, 81 persen pria yang mengalami gagal jantung dan hanya 19 persen wanita.
Dominan kasus itu, menurutnya karena pria secara hormonal berbeda dengan perempuan. Ditambah beban antalogis, psikologis dan sosial yang lebih berat pada kaum Adam."Memang laki-laki secara hormonal berbeda dari perempuan, beban juga lebih berat daripada perempuan. Jadi ada penelitian, menyebutkabahwa secara antalogis, psikologis dan sosial memang pria lebih berat," tutur dr. Rarsari dalam acara konferensi pers Soft Launching Ventricle Building RS Harapan Kita baru-baru ini.
Sedangkan untuk kasus kematian, angka kematian akibat gagal jantung Indonesia memang terbilang tertinggi, 17 persen jika dibandingkan negara ASEAN lainnya."Jantung kalau rusak, ya sudah (meninggal). Jadi, jantung bagian terpenting karena memompa darah ke seluruh tubuh, apabila bermasalah memicu adanya gangguan,” tandas dr. RarsariSebagai catatan, penyakit jantung masuk ke dalam penyakit yang tidak menular (PTM). Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. (okezone)
Editor : Eriandi
