PADANG ARO - Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Sumatera Barat bersama Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PRHSD) telah menindaklanjuti laporan warga soal dua ekor sapi yang diduga diterkam harimau di Jorong Lubuk Gadang Nagari Lubuk Gadang Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada 23 November 2022.Hasil indentifikasi dan verifikasi di lapangan diketahui bahwa di lokasi tempat kejadian memang ditemukan jejak kaki Harimau Sumatera dengan ukuran tapak dalam 8 x 9 cm. Lokasi tersebut berada di APL (Area Penggunaan Lain) yang hanya berjarak 300 meter dari hutan lindung.
Tim WRU SKW III BKSDA dan tim PRHSD yang dipimpin dr. Teuku Arief Maulana kemudian melakukan penghalauan atau pengusiran serta patroli pada malam hari. Hal itu diharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat. BKSDA juga menghimbau kepada masyarakat agar mengamankan dan memindahkan ternak yang berada di sekitar lokasi konflik ke dekat pemukiman warga.Warga juga diminta mengandangkan ternak karena kebiasaan yang tidak mengkandangkan hewan ternak serta beternak di lahan terbuka (padang rumput) sangat rawan terhadap gangguan satwa liar.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas ke ladang terlalu pagi (di bawah pukul 8) dan kembali ke rumah tidak terlalu sore jam 16.00 WIB. "Masyarakat jika ke ladang untuk tidak berangkat sendirian, minimal dua orang," pesannya.Dengan adanya kerjasama antara Tim WRU SKW III BKSDA Sumbar dan Tim PRHSD dalam penanganan konflik di Nagari Lubuk Gadang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat serta memberikan rasa aman bagi masyarakat. (*) Editor : Eriandi