Neo Machine, Mesin Otomatis Karya Mahasiswa Unand untuk Produksi Ganepo

×

Neo Machine, Mesin Otomatis Karya Mahasiswa Unand untuk Produksi Ganepo

Bagikan berita
Foto Neo Machine, Mesin Otomatis Karya Mahasiswa Unand untuk Produksi Ganepo
Foto Neo Machine, Mesin Otomatis Karya Mahasiswa Unand untuk Produksi Ganepo

PADANG - Kreativitas merupakan aspek penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa. Mahasiswa harus terus berinovasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada di masyarakat, salah satunya masalah UMKM Indonesia. Banyak UMKM yang masih menggunakan alat seadanya dalam proses produksi, sehingga hasil produksi kurang maksimal dan proses produksi kurang efisien.Salah satu produk makanan dari dunia industri yang ada di Sumatra Barat adalah ganepo. Ganepo merupakan camilan khas Kabupaten Limapuluh Kota yang dipotong dadu, berwarna kuning, dan gurih ketika dikunyah. Ganepo terbuat dari singkong yang digoreng sampai kering kemudian dibumbui. Banyak produsen rumahan (UMKM) yang menjadikan pembuatan ganepo sebagai mata pencarian.

[caption id="attachment_154414" align="aligncenter" width="728"] Neo Machine karya Mahasiswa Unand untuk produksi ganepo (ist)[/caption]Proses pemotongan dan penggorengan masih dilakukan secara manual. Pekerja harus duduk 10 jam untuk memotong 800 kg singkong. Waktu yang lama untuk memotong ini membuat pekerja sering merasakan pegal pada tangan dan tulang belakang sampai leher karena harus melakukan gerakan yang sama dan berulang. Proses penggorengan ganepo berkisar pada suhu 200 ˚C dengan waktu rata-rata penggorengan 1 jam 15 menit untuk 25 kg singkong. Tingginya temperatur ini mengakibatkan pekerja kepanasan dan cepat lelah. Prosedur pemotongan dan penggorengan ganepo menghabiskan waktu 11 sampai 12 jam per 800 kg singkong.

Perkembangan teknologi di dunia usaha dan dunia industri menuntut kecanggihan, praktis dan efisien dalam segala hal, tanpa terkecuali dalam produksi makanan dan minuman. Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang menciptakan mesin otomatis untuk memotong dan menggoreng singkong berbasis mikrokontroler yang diberi nama “Neo Machine”.Mesin yang dibuat ini tergabung dalam suatu Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) yang diadakan oleh Kemenristekdikti. Tim PKM-KC terdiri dari Harmadi sebagai dosen pembimbing, Inggi Dwi Putri sebagai ketua, Robi Zulfahri dan Yozi Amasda Yude sebagai anggota.

"Mesin otomatis ini diharapkan dapat membantu UMKM ganepo dalam proses produksi. Mesin pemotongan dan mesin penggorengan dibuat dengan menggunakan kayu sebagai bahan bakar sehingga tetap menjaga cita rasa khas dari ganepo," ujar Joanica Intan Canyandari, reviewer karya tim tersebut.Mesin pemotongan menggunakan pisau assembly sebagai pengiris dan motor AC sebagai penggerak pisau. Kematangan singkong pada mesin penggorengan dimonitoring berdasarkan waktu. Dimensi mesin ini sebesar 1200 mm x 600 mm x 300 mm yang terbuat dari stainless steel. Mesin ini dilengkapi dengan sensor fotodioda dan laser dot sebagai pendeteksi untuk memotong singkong secara otomatis.

"Inovasi mesin ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa dalam memajukan UMKM Indonesia. Kedepannya mesin ini akan diberikan kepada UMKM Ganepo yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai mitra dari Program Kreativitas Mahasiswa. Mahasiswa harus terus berinovasi dan berkreasi dalam membantu permasalahan yang ada di masyarakat," lanjutnya. (gv) 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini