Inflasi di Sumbar Dipengaruhi Cabai Merah dan Tiket Pesawat

×

Inflasi di Sumbar Dipengaruhi Cabai Merah dan Tiket Pesawat

Bagikan berita
Foto Inflasi di Sumbar Dipengaruhi Cabai Merah dan Tiket Pesawat
Foto Inflasi di Sumbar Dipengaruhi Cabai Merah dan Tiket Pesawat

PADANG - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra mengatakan, tingkat inflasi di provinsi tersebut dipengaruhi harga cabai merah, bawang merah, hingga tiket pesawat."Ketiga komoditas ini yang harganya terus membandel dan kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar dalam menekan angka tersebut dengan melakukan serangkaian upaya bersama," kata Endang di Padang, Selasa (22/3).

Apalagi, cabai merah dan bawang merah serta telur yang saat ini harga mulai merangkak naik tentu harus menjadi perhatian bersama menjelang Ramadan 1444 Hijriah.Ia mengatakan, BI Perwakilan Sumbar telah bekerja sama dengan Pemprov Sumbar dengan membuat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dicanangkan beberapa waktu lalu.

Bank Indonesia Perwakilan Sumbar telah menjembatani dengan Pemprov Jawa Tengah untuk menambah pasokan cabai merah di Sumbar sehingga harga tetap tidak melambung tinggi.Sementara itu, untuk rencana jangka panjang, BI bersama Pemprov Sumbar menyuplai bibit cabai hingga alat produksi pertanian kepada petani yang ada di 19 kota dan kabupaten di Sumbar.

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diharapkan dapat memitigasi kenaikan harga pangan tetap terjaga stabil, memperkuat ketahanan pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung terwujudnya Sumatera Barat madani, unggul dan berkelanjutan.Ia menjelaskan, GNPIP Sumatera Barat tahun 2023 dilakukan dengan semangat sinergi dan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah melalui beberapa inisiatif dan empat program utama penguatan komitmen yaitu yang pertama adalah Gerakan Sumbar Gempur Inflasi, melalui Gerakan inisiatif Komunitas Peduli Inflasi, Komunitas Milenial Peduli Inflasi, dan Sekolah Peduli Inflasi.

Kedua, Sinergi Penguatan Distribusi melalui kerjasama antar Sumatera Barat dengan Kepulauan Riau kerja sama intra daerah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Kepulauan Mentawai serta pesantren pendukung efisiensi distribusi yaitu kerjasama toko pengendali inflasi pondok pesantren dengan Bulog.Ketiga adalah sinergi pelaksanaan pasar murah melalui kerja sama pelaksanaan pasar murah antar Bank Indonesia dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumatera Barat.

Keempat adalah Pertanian Sumatera Barat Naik Kelas melalui penyaluran bantuan alsintan dan saprodi kepada kelompok tani, implementasi digital farming, serta inisiatif pesantren pendukung ketahanan pangan. (ant)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini