SAWAHLUNTO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sawahlunto menemukan 37 orang meninggal ada di data pemilih. Selain itu, 183 pemilih tidak punya KTP elektronik."Hasil temuan ini sudah kita sampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan sudah ditindaklanjuti lembaga itu," kata Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2MH) Bawaslu Sawahlunto, Fira Hericel, Jumat (7/7).
Ia mengatakan, 37 orang meninggal pemilih yang ada di daftar pemilih sudah dikonfrontir ke KPU dan datanya sesuai dengan dimiliki Bawaslu. Bawaslu juga menemukan pemilih yang tak punya KTP elektronik. Banyaknya 183 orang.Namun, sebut Koordinator Divisi HP2MH, KPU hanya menemukan 62 orang tidak punya KTP elektronik. Menurut KPU, 121 orang punya KTP elektronik. Semua data itu sudah diproses di dalam sistem pendataan pemilih.
Dikemukakanmya, daftar pemilih khusus paling rawan dengan kecurangan. Rawannya, karena tidak ada di daftar pemilih tambahan (DPTb). Dasarnya, hanya KTP elektronik saja. Pemilih khusus diadakan untuk mengakomodir pemilih yang tidak terdaftar di DPT dan DPTb."Secara teknis bagi KPU, dengan telah diumumkan daftar pemilih tetap semua sudah selesai. Tapi, bagi kita di Bawaslu semua belum selesai berkaitan pemilih. Justru itu, pengawasan di tempat pemungutan suara (TPS) diperkuat," ujar Hericel.(cong) Editor : Eriandi