SAWAHLUNTO-Memandang kota tua di kaki Lembah Sugar yang indah dan elok, hanya dari Puncak Cemara. Kota Tua Sawahlunto menjadi bukti peninggalan peradaban Kolonial Belanda dengan sejarah pertambangan batubara. Pemandangan menarik wajah kota tua yang berada dicekungan lembah, bagai kuali besar, tampak lebih indah di waktu malam dengan temaran lampu.Menyaksikan Sawahlunto dari Puncak Cemara, salah satu objek wisata yang menarik dikunjungi para pelancong dari lokasi ketinggian.
Menyelusuri jalan sepanjang Lintas Sumatra dari arah Padang selepas Solok hendak memasuki Gerbang Kota Sawahlunto, para wisatawan sudah bisa merasakan aroma pariwisata. Kiri dan kanan ruas jalan penuh dengan pedagang souvenir dan makanan cirikhas Silungkang.Di Negeri rang petenun itu ada songket dan makanan ringan ale-ale dan pedagang makanan.Tentu, tak mungkin lewat begitu saja bagi wisatawan yang melancong di Sawahlunto. Selepas Simpang Tiga Muarokalaban, sebelum menuju pusat kota berwisata dahulu di Waterboom merasakan segarnya air perbukitan, mandi, berenang dan berseluncuran atau uji adrenalin dengan flying fox.
Lalu, melanjutkan tujuan berwisata di Kota pertambangan batubara tertua ini dengan memasuki Lubang Mbah Suro. Lubang Mbah Suro adalah bekas tambang batubara peninggalan Kolonial Belanda serta ke Museum GudangRansum. Di Kota tua bekas Industri pertambangan terkemuka itu bisa pula mampir di Museum Kereta Api sambil menyaksikan Lokomotif uap tua.Kiranya tak lengkap berwisata di Sawahlunto kalau tidak menginap dan bermalam di kota itu. Menyaksikan Kota Sawahlunto bak Hongkong diwaktu malam dari Puncak Cemara. Sebelum meneruskan berwisata di Taman Satwa Kandi. Ragam jenis binatang melengkapi Taman Satwa Kandi.Wisatawan yang berkunjung dari arah utara, seperti Bukittinggi, Padang Panjang dan Batusangkar lebih dahulu menikmati objek wisata Taman Satwa Kandi dan Taman Buah, sebelum berkunjung ke tempat wisata lainnya. Bagi wisatawan yang singgah di Istano Pagaruyung, belum lengkap kalau belum ke Taman Satwa Kandi. Hanya sekitar 20 kilometer dari Istano Pagaruyung. "Kalau sudah ke Taman Satwa Kandi, berarti anda sudah pernah ke Istano Pagaruyung".
Di Taman Satwa Kandi, ada wahana Danau Tandikek yang terbentuk karena penambangan batubara. Wahana hiburan danau bisa dinikmati, seperti naik banana, perahu naga dan sepeda air. Sebelum meninggalkan Kawasan Kandi, tak lengkap pula sebelum singgah di Taman Buah Kandi sambil menikmati buahan dan melayangkan pandang ke Danau Kandi. (cong)
Editor : Eriandi