BEIJING - Jika kita berbicara tentang China, kebanyakan pikiran negatif muncul. Saat banyak beredar berita bohong dan disinformasi dibuat untuk melawan China.Ada beberapa laporan internasional yang tidak masuk lebih dalam dan melaporkan keseluruhan proses. Misalnya, beberapa media asing datang ke China dan melaporkan dengan sudut yang berakhir di sisi buruk.
Seperti laporan tentang bangkai sepeda yang menggunung, tidak ada regulasi yang tepat untuk parkir, atau kelebihan produksi.Sementara pada sisi lain, pendapat atau solusi konstruktif untuk masalah tidak dimasukkan dalam laporan. Belakangan, pemerintah China memanfaatkan dan menindaklanjuti laporan internasional tersebut, dan sekarang situasinya telah berubah.
Contoh ini membawa dilema baru bagi media tradisional dan media swasta yang telah mengonsumsi doktrin 'bad news is good news'.Jika berita buruk atau hal-hal negatif dipromosikan secara berlebihan, jurnalis mendapatkan reputasi dan media mendapatkan pasar, namun disisi lain memberikan kebingungan di tengah masyarakat dengan mengkonsumsi hal-hal negatif tanpa ada solusi untuk menyelesaikan masalah.
“Namun media Tiongkok memiliki cara berbeda. Bagi media disini hal nomor satu adalah perdamaian dan pembangunan. Perdamaian berarti stabilitas politik dan sosial. Dan ini penting bagi pemerintah dalam melakukan pembangunan dan melayani masyarakat."Hal itu diungkapkan Profesor Zhang Yangiu, Direktur Deputi Riset Komunikasi Afrika, tentang Jurnalisme Konstruktif untuk Pembangunan Global di hadapan peserta program China Asia Pacific Press Center (CAPPC) tahun 2023 di Beijing, China yang digelar Pusat Komunikasi Pers Internasional China (CIPCC) dengan mengundang jurnalis dari Asia Pasifik, Afrika, Karibia, Amerika Latin, Eropa Tengah dan Timur, kemarin.
Di China, pemerintah telah berusaha selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan media China juga memainkan peran kunci untuk mempromosikan pemahaman antara Pemerintah dan publik, terutama untuk solidaritas dan pembangunan nasional.Media China fokus pada hal positif, atau apa yang disebut “Jurnalisme konstruktif.”
Sebuah program baru dari televisi ternama China Central Television (CCTV) adalah contoh yang baik. Pada pukul 7 malam, seluruh wilayah China, dari ibu kota hingga tingkat kabupaten, selalu menjadi berita tanpa iklan selama 30 menit. Dan program ini membantu untuk mempublikasikan kebijakan terkini dan peristiwa besar negara sehingga masyarakat umum seluruh bangsa memiliki pemahaman yang sama."Kebijakan pemerintah harus disebarkan dan diterjemahkan ke seluruh China. Sistem penyiaran dari 34 provinsi, daerah otonom, kotamadya di Cina diatur di tingkat nasional, provinsi, regional, dan kabupaten. Setiap stasiun TV harus memiliki satu saluran untuk menyiarkan program berita setengah jam ini. Ini memastikan bahwa semua orang China dapat mengakses kebijakan nasional. Semua kebijakan nasional utama akan dipamerkan. Di Cina, media dipusatkan, dan sistemnya dirancang untuk mempublikasikan kebijakan pemerintah tentang isu-isu utama," ujarnya.Begitu juga dengan media sosial, Pemerintah bekerja sangat erat dengan situs media sosial swasta di China, seperti WeChat."Di China semua tingkat pemerintahan memiliki media sosial resmi akun, yang berarti memastikan mereka dapat mempublikasikan informasi mereka sendiri," tambahnya.
Kini, pemerintah China bekerja sama dengan media sosial swasta, misalnya 'WeChat' dan 'Alipay'. China bahkan mengatur dan tidak mengizinkan beberapa media sosial internasional karena mereka tidak dapat memenuhi persyaratan peraturan konten media sosial China."Media sosial kini hanya menjadi platform untuk menghibur, menerima informasi, bertukar informasi, dan berkomunikasi, namun tidak ada yang bisa mengatur. Di Cina, media sosial bertanggung jawab atas informasi online mereka," katanya.
"Sudah waktunya untuk memikirkan kembali hal positif. Jika rakyat tidak mempercayai pemerintah, bagaimana negara bisa berkembang? Jadi, cobalah untuk mengurangi perasaan negatif satu sama lain. Pada tingkat yang berbeda, apa efek dari berita positif? Apakah kita juga membutuhkan berita positif? karena berita positif memberi harapan, meningkatkan optimisme, dan meningkatkan mood positif. Menurut kami, dampak dari berita yang konstruktif sangat besar. Di zaman antusiasme yang merosot terhadap demokrasi dan polarisasi opini, kita membutuhkan kisah-kisah ini untuk menghilangkan kebingungan dalam dunia informasi," pungkasnya. (*)
Editor : Eriandi