Internship Program, Melihat dan Merasakan Bagaimana Media China Bekerja

×

Internship Program, Melihat dan Merasakan Bagaimana Media China Bekerja

Bagikan berita
Foto Internship Program, Melihat dan Merasakan Bagaimana Media China Bekerja
Foto Internship Program, Melihat dan Merasakan Bagaimana Media China Bekerja

BEIJING - Pekan ini, peserta program China Asia Pacific Press Center (CAPPC) tahun 2023 di Beijing, China yang digelar Pusat Komunikasi Pers Internasional China (CIPCC) dengan mengundang jurnalis dari Asia Pasifik, Afrika, Karibia, Amerika Latin, Eropa Tengah dan Timur, berkesempatan mengikuti program magang guna melihat dan mempelajari bagaimana media di Tiongkok bekerja.Peserta dari Asia Pasifik, Afrika dan Euroasia ditempatkan di CGTN - China Global Television Network, jaringan media terbesar kedua di China.

Produser Digital Platform CGTN, Ms Xiang Li menjelaskan bahwa semua media di China umumnya menyiarkan program yang mendukung pemerintah.Hal ini tentunya akan memberi kemudahan bagi pemerintah untuk menciptakan kestabilan politik, ekonomi dan melakukan pembangunan.

"Media di China lebih mengedepankan konstruktif journalism, hampir tak ada berita atau konten yang berlawanan dengan pemerintah. Hal ini tentunya akan membuat pemerintah lebih mudah melayani masyarakat, karena ada persamaan persepsi di tenhag masyarakat," katanya.Di CGTN sendiri, juga menyiarkan berita-berita dari seluruh dunia. "Kami juga punya koresponden di seluruh dunia yang akan menyuplai berita untuk ditayangkan," lanjutnya.

Untuk platform sosial media, CGTN bisa melakukan livestreaming di lima chanel sekaligus.Untuk melakukan livestreaming pun kini tidak perlu repot seperti dulu lagi. Cukup dengan menggunakan HP dengan jaringan internet, maka koresponden dari seluruh dunia bisa melakukan livestreaming.

Livestreaming yang disiarkan secara umum dilakukan dengan pendekatan kinstruktif journalism."Memang ada berita lain, namun lebih kepada hal-hal menarik di kehidupan, tempat-tempat unik dan lainnya," jelasnya.

Dia menjelaskan untuk konten, di Cina, media sosial bertanggung jawab atas informasi online mereka.Pemerintah China bekerja sama dengan media sosial swasta, misalnya 'WeChat' dan 'Alipay'. China bahkan mengatur dan tidak mengizinkan beberapa media sosial internasional karena mereka tidak dapat memenuhi persyaratan peraturan konten media sosial China.

"Media sosial kini hanya menjadi platform untuk menghibur, menerima informasi, bertukar informasi, dan berkomunikasi, namun tidak ada yang bisa mengatur. Disini, pemerintah berupaya mengatur konten media sosial, sehingga konten kreator tidak dengan mudah menyebar informasi palsu dan provokatif," katanya.Seorang peserta dari Laos, Bounfaeng Phaymanivong (Vientiane Times) mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti program magang ini.

"Sejujurnya, Saya seorang jurnalis lapangan. Sebagian besar tugas berada di luar kantor. Jadi menarik untuk melakukan magang dengan divisi digital yang memungkinkan saya untuk memahami era digital dan pentingnya teknologi media saat ini. Saya benar-benar akrab dengan media cetak tapi di sini, di CGTN ada tim produksi canggih lain yang memungkinkan setiap penonton untuk mendapatkan update pada berita berdasarkan data real-time, dengan menggunakan alat-alat modern untuk era ini," kata Frank - panggilan akrabnya.Dengan magang ini, katanya, membuka pemikirannya, begitu pentingya media digital di era saat ini.

"Jadi sekarang, Saya mengerti bahwa penting bagi media di negara saya untuk mengikuti tren platform digital daripada berpegang pada bentuk tradisional seperti media cetak," pungkasnya. (*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini