BEIJING - KBRI Beijing berpartisipasi pada kegiatan Grab A Bite of the Free Trade Port-Hainan&ASEAN Culture and Food Exchange Fair yang diselenggarakan oleh Hainan Broadcasting Group, ASEAN China Center (ACC), dan Foreign Affairs Office (FAO) Provinsi Hainan di ASEAN China Center (ACC), Beijing.Acara yang dibuka Sekretaris Jenderal ACC, Y.M. Shi Zhongjun, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Beijing, Irwansyah Mukhlis, serta Direktur Foreign Affairs Office (FAO) Hainan, tersebut dihadiri sekitar 100 orang yang terdiri dari ACC, Diplomat negara-negara ASEAN, dan para tamu kehormatan.
Acara Grab A Bite of the Free Trade Port-Hainan&ASEAN Culture and Food Exchange Fair bertujuan untuk semakin meningkatkan pertukuran dan hubungan kerja sama antara negara-negara ASEAN dengan Provinsi Hainan.“Pada tahun 2022, neraca perdagangan antara ASEAN dan Hainan mencapai USD 5,88 milyar atau 19,59% dari total perdagangan Hainan. Indonesia merupakan mitra dagang terbesar Hainan dengan total perdagangan mencapai USD 1,58 Milyar,” ujar Irwansyah.
Pemerintah Hainan juga menggunakan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan yang direncanakan menjadi pelabuhan perdagangan bebas terbesar di dunia pada 2035 karena akan memiliki rezim bea cukai sendiri.Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan dibangun dengan cepat dengan berfokus pada pariwisata, layanan modern, industri teknologi tinggi dan pertanian tropis.
Lebih lanjut, KUAI RI juga berharap dengan adanya Pelabuhan Perdagangan Bebas tersebut semakin banyak produk dari Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya yang masuk ke Hainan.“Dengan kedekatan geografis dan kedekatan budaya, Hainan berada di garis depan di Tiongkok dalam berinteraksi dengan ASEAN. Kami percaya bahwa Pelabuhan Perdagangan Bebas Hainan akan memanfaatkan sepenuhnya keunggulan geografis dan keterbukaan serta memainkan peran penting dalam memajukan pertukaran dan kerja sama antara ASEAN dan Tiongkok ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Shi Zhongjun.Sementara itu, Hubungan Indonesia dengan Hainan secara people-to-people contact semakin akrab dengan adanya twin city antara Hainan dan Bali. Ditambah lagi dengan kehadiran Bali Village membuat Bali semakin dikenal di Hainan.Dalam acara tersebut juga disuguhkan berbagai hidangan cita rasa Indonesia seperti Sate Ayam, Tahu Isi, Kue Lapis, dan Kue Lapis Legit.
Sementara dari Hainan menyuguhkan Nasi Ayam Hainan yang namanya terkenal di Indonesia, Mie Bakso Hainan dan lain sebagainya serta penampilan "Brokat Li" yaitu kain tradisional dari suku minoritas Li di Pulau Hainan yang memiliki kemiripan dengan kain tenun Indonesia. (benk)
Editor : Eriandi