BEIJING - Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing terasa berbeda, karena upacara disini tidak hanya diikuti Warga Negara Indonesia, tapi juga warga China yang cinta Indonesia.Mereka adalah Guiqiao, yakni orang asli berdarah Tiongkok namun tidak lahir di daratan Tiongkok. Mereka bisa saja lahir di Indonesia atau negara lain dan kemudian akhirnya kembali ke Tiongkok.
Para Guiqiao ini ternyata fasih dan bersemangat menyanyikan lagi Indonesia Raya. Begitupun saat menyanyikan lagu-lagu nasional, mereka sangat bersemangat, sepertinya Indonesia adalah tanah air mereka."Kami seperti pulang ke rumah sendiri," kata Xie Yiheng salah seorang Guiqiao kelahiran Medan.
Dia mengatakan, Indonesia seperti ranah air kedua bagi mereka. Rasa cinta ke Indonesia tetap membara dalam hati mereka.Dia mengaku kembali ke China saat berusia 16 tahun pada tahun 1950-an. "Namun Indonesia masih di hati kami," kata Xie Yiheng.
Pun begitu diakui Huang Xiufen, lelaki kelahiran Tulung Agung. Meski sudah kembali ke daratan Tiongkok puluhan tahun lalu, namun Indonesia tak akan pernah mereka lupakan."Indinesia akan tetap kami kenang sepanjang hayat. Setiap ada kegiatan di KBRI, kami selalu datang," tambahnya bersama Liu Guanhua, Zhongzhong.Menurutnya di China ada sekitar 2000 sampai 3000-an Guiqiao. Namun yang terdata sekitar 1000-an. "Dan yang aktif di perkumpulan Guiqiao ada sekitar 600 orang," jelasnya.Melihat Indonesia saat ini, mereka mengaku sangat bangga karena Indonesia sudah makin berkembang ke arah yang lebih baik.
"Semoga ke depannya lebih baik lagi. Hubungan Indonesia dan China juga sangat bagus. Jadi kita harap kedepan Indonesia akan semakin maju," pungkasnya.Sementara upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI du KBRI Beijing dipimpin Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun diikuti ratusan Guiqiao serta WNI dan mahasiswa Indonesia di Beijing. (*)
Editor : Eriandi