PADANG - Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama OJK, Anggota Bursa, Galeri Investasi serta didukung berbagai pihak dan komunitas terus melaksanakan berbagai kegiatan edukasi keuangan terkait Investasi di Pasar Modal. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan.Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumbar, Early Saputra, mengatakan, peningkatan Inklusi Keuangan tampak dari penambahan jumlah investor dari waktu ke waktu. Kenaikan jumlah investor ini juga diikuti dengan kenaikan nilai investasi atau aset Investor berupa Saham Perusahaan Tercatat dan aset berupa Non Saham, seperti Obligasi dan Reksadana.
Dikutip dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, saat ini Jumlah Investor Pasar Modal ber KTP Sumatera Barat telah mencapai 164.308 SID All. Angka ini meningkat 19.235 investor dibanding akhir Desember 2022. "Pada periode yang sama, Nilai Aset Saham meningkat Rp 598 miliar menjadi Rp 1,6 triliun," kata Early.Investor Saham dari kalangan Karyawan Swasta dan Pelajar/Mahasiswa mendominasi jumlah investor. "Kebanyakan investor saham berusia muda, dibawah 40 tahun," sebut Early lagi.
Duta pasar modalSementara itu, perkembangan Teknologi Informasi turut berdampak pada peningkatan Literasi Keuangan masyarakat secara umum. Walau begitu, ada risiko gagal paham dan miss interpretasi masyarakat dari berbagai konten digital dari para influencer keuangan.Untuk itu, Bursa Efek Indonesia meluncurkan Program Duta Pasar Modal, bekerja sama dengan berbagai Galeri Investasi yang ada di Perguruan Tinggi. Nantinya, semua mahasiswa aktif dari kampus tersebut bisa mengikuti program ini.Mereka akan belajar mengenai berbagai Modul Literasi Keuangan yang disiapkan OJK pada portal LMSKU OJK, khususnya Pasar Modal. Lalu membuat berbagai kegiatan dan publikasi digital terkait pasar modal. "Keaktifan mereka akan dikompetisikan untuk periode tiga bulan, hingga 1 tahun. Program ini diluncurkan 26 Oktober 2023 lalu bertepatan dengan pelaksanaan CMSE 2023 di BEI," pungkas Early. (yuni)
Editor : Eriandi