PADANG - Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan tetap melarang aktivitas masyarakat radius 3 kilometer (KM) dari kawah Gunung Marapi.Tanggapan itu disampaikannya, terkait dengan permintaan rekomendasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar. PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi terkait status Waspada (Level II) G. Marapi.
"Kita memang diundang rapat untuk minta rekomendasi. Tapi kita tetap dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah,"Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dihubung Singgalang, Selasa (5/12/2023).Dipaparkannya, PVMBG memang diundang BKSDA untuk rapat pada tanggal 11 Juli 2023. Bertempat di kantor BKSDA jalan Khatib Sulaiman. Surat undangan tersebut tetanggal 7 Juli 2023.
[caption id="attachment_175344" align="alignnone" width="900"] Undangan BKSDA untuk PVMBG.[/caption]"Kita memang diajak rapat, tapi kita tetap dengan rekomendasi, kawah tidak boleh didekati berjarak 3 km. Untuk semuanya, baik masyarakat atau pendaki,"sebutnya.
Bahkan, katanya PVMBG sudah mensosialisasikan pada masyarakat 2 kali dalam satu bulan akan bahaya erupsi Gunung Marapi."Peringatan itu dilakukan kita lakukan bertahun-tahun,"tambhanya.Dijelaskannya, sifat dari erupsi Gunung Marapi itu sangat sulit dideteksi, bahkan pengamatan secara visual yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2023 di kawah aktif Gunung Marapi.Tidak terlihat adanya aktivitas Vulaknik hal inilah yang membuat kita dan juga masyarakat gunung ini aman karena tidak terlihat adanya aktivitas vulaknik apapun.
"Hal inilah yang sangat berbahaya, diam seperti ini, oleh karenanya relasinya kenapa ada status Level II artinya lebih ke preventif karena secara visual memang tidak apa-apa dan secara kegempaan mungkin hanya ada satu gempa per bulan," ungkap Hendra.Karena sejarah erupsi kerap terjadi selalu terjadi maka, PVMBG mengeluarkan rekomendasi 3 Km dari kawah itu berdasarkan statistik adanya erupsi setiap 2 hingga 4 tahun hanya tanggal dan bulannya tidak pernah dapat diketahui.
"Rekomendasi masyarakat tidak beraktifitas apapun dalam radius 3 Km dikeluarkan PVMBG mengambil skenario terburuk karena berdasarkan statistik kejadian 3 km merupakan jarak terdampak. Dampaknya itu selalu disekitar puncak, dan itu sebenarnya buffer buat kita diyakinkan aman dan kami berharap semua pihak mematuhi ini semua," pungkas Hendra. (yose)
Editor : Eriandi