Akibat Blokade Houthi, Pendapatan Terusan Suez Anjlok 40%

×

Akibat Blokade Houthi, Pendapatan Terusan Suez Anjlok 40%

Bagikan berita
Foto Akibat Blokade Houthi, Pendapatan Terusan Suez Anjlok 40%
Foto Akibat Blokade Houthi, Pendapatan Terusan Suez Anjlok 40%

JAKARTA - Pendapatan yang mana dihasilkan oleh Terusan Suez Mesir mengalami penurunan sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya dalam11 hari pertama tahun 2024. Hal itu diungkapkan Kepala Otoritas Terusan Suez, Osama Rabie, awal pekan ini.

Lalu lintas kapal melalui arteri maritim yang mana menghubungkan Mediterania kemudian Laut Merah itu turun 30% antara 1 Januari juga 11 Januari dibandingkan periode yang sejenis tahun sebelumnya. Menurut Rabie, jumlah agregat kapal yang digunakan melintasi Terusan Suez turun menjadi 544 pada 11 hari pertama tahun ini dibandingkan 777 pada periode setara 2023.

Sementara, jalur mengelilingi Afrika yang digunakan diambil kapal-kapal kargo pada waktu ini untuk menghindari Laut Merah menimbulkan jangka waktu pengangkutan kargo meningkat setidaknya dua minggu. Sementara, biaya pengiriman barang dan juga asuransi juga bergabung meningkat.

"Tanjung Harapan bukanlah rute yang tersebut aman untuk dilintasi kapal pada waktu ini, teristimewa mengingat cuaca buruk dan juga durasi penyeberangan yang mana lama," kata Rabie seperti dilansir RT, Akhir Pekan (14/1/2024). Selain itu, kata dia, navigasi dalam sekitar benua Afrika akan menambah kerugian sebagai 15 hari tambahan dibandingkan menyeberangi Terusan Suez.

Terusan Suez merupakan sumber valas utama bagi Mesir. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah negara yang dimaksud telah terjadi mencoba keras untuk meningkatkan pendapatan dengan mengizinkan kapal komersial melewatinya. Rute ini diperluas pada tahun 2015, juga perluasan lebih tinggi lanjut sedang berlangsung.

Pada bulan Juni, Terusan Suez Mesir membukukan pendapatan tahunan tertinggi sepanjang masa sebesar USD9,4 miliar pada tahun fiskal 2022-2023, naik dari USD7 miliar yang digunakan tercatat pada tahun sebelumnya. Saat itu, sebanyak 25.887 kapal yang tersebut menghadirkan 1,5 miliar ton kargo melintasi rute tersebut, yang dimaksud merupakan total tertinggi yang pernah tercatat.

Namun, pada akhir tahun lalu, lalu lintas kargo melalui salah satu jalur perdagangan penting dunia turun 28% akibat serangan yang tersebut dilaksanakan oleh kelompok Houthi yang digunakan berbasis di tempat Yaman terhadap kapal komersial pada Laut Merah.

Serangan menjadi lebih banyak banyak terjadi pasca Houthi melakukan blokade de facto melalui Laut Merah juga Terusan Suez. Komunitas Houthi menyerang kapal-kapal yang digunakan diduga terkait dengan tanah Israel sebagai bentuk solidaritasnya terhadap Palestina.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini