Pajak Hiburan Naik Ditolak Inul hingga Hotman Paris, Menparekraf Sandiaga Uno: Yuk Kita Ngopi

×

Pajak Hiburan Naik Ditolak Inul hingga Hotman Paris, Menparekraf Sandiaga Uno: Yuk Kita Ngopi

Bagikan berita
Foto Pajak Hiburan Naik Ditolak Inul hingga Hotman Paris, Menparekraf Sandiaga Uno: Yuk Kita Ngopi
Foto Pajak Hiburan Naik Ditolak Inul hingga Hotman Paris, Menparekraf Sandiaga Uno: Yuk Kita Ngopi

JAKARTA - Menteri Perjalanan serta Perekonomian Kreatif atau Menparekraf RI, Sandiaga Uno menjelaskan, selama muasal kenapa pajak hiburan akan segera naik 40-75%. Diterangkan olehnya, kenaikan pajak itu bagian dari Undang-undang Cipta Kerja lalu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang perimbangan keuangan pusat serta daerah."Saya ingin menjelaskan selama mula pajak hiburan naik 40-75 persen ini bagian dari Undang-undang Cipta Kerja yang dimaksud disusul turunannya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2022 tentang perimbangan keuangan pusat kemudian daerah. Disini memberikan kewenangan, jadi tidak pajak baru, tapi memberikan kewenangan untuk pemerintah tempat untuk menentukan," kata Sandi menjawab pertanyaan pelaku lapangan usaha kreatif di acara 'Teman Cerita Ekraf: Berkarya Sampai Kaya' dalam Little League, Petogogan, Kebayoran Baru, Ibukota Indonesia Selatan, Mulai Pekan (15/1/2024).

Sandi pun menyoroti perihal bidang ekstraktif atau bidang usaha besar lainnya tidaklah dikenakan pajak seperti sektor hiburan."Nah apa yang digunakan dipajakin? ini yang digunakan harus dia berkearifan lokal lihat bagaimana sektor hiburan, apakah misalnya tempat Little League ini bidang hiburan? kemungkinan besar sektor hiburan, tapi apakah mereka itu dibebani 40-75 persen kan nggak fair. Sementara bidang ekstraktif, usaha besar lainnya itu tidak," ujarnya.

Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud itu pun menghadirkan Inul Daratista lalu Hotman Paris untuk mengolah pikiran bersama. Ia menegaskan bahwa kenaikan pajak bukanlah untuk pelaku perekonomian kreatif melainkan seluruh lapisan penduduk lainnya."Makanya saya bilang terhadap Mbak Inul serupa Bang Hotman yuk kita ngopi 'ngolah pikiran' dikarenakan ini tidak untuk semata-mata pelaku sektor ekonomi kreatif, tapi untuk seluruh lapisan penduduk yang tersebut sangat bergantung lapangan kerjanya pada dunia usaha kreatif ada total 24 juta," ungkapnya.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini