Konsumsi Listrik Indonesia Naik 14% dalam 2023 Jadi 1.337 kWh Setiap Kapita

×

Konsumsi Listrik Indonesia Naik 14% dalam 2023 Jadi 1.337 kWh Setiap Kapita

Bagikan berita
Foto Konsumsi Listrik Indonesia Naik 14% dalam 2023 Jadi 1.337 kWh Setiap Kapita
Foto Konsumsi Listrik Indonesia Naik 14% dalam 2023 Jadi 1.337 kWh Setiap Kapita

JAKARTA - Kementerian Energi dan juga Sumber Daya Mineral ( ESDM ) mencatatkan realisasi konsumsi listrik Indonesia sepanjang 2023 mencapai 1.337 kWh atau meningkat hingga 14% dibandingkan 2022 lalu yang tercatat 1.173 kWh per kapita.

"Konsumsi listrik per kapita kita 1.337 ini hasilnya engga jelek-jelek akibat Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Filipina malah masih di tempat bawah," jelas Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu pada Kongres Pers Capaian Performa Tahun 2023 lalu Inisiatif Kerja Tahun 2024 di tempat Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Diungkapkannya, realisasi konsumsi listrik pada 2023 juga melampaui target yang tersebut dipatok pada 2023 yaitu sebesar 1.336 kWh per kapita. Jisman menambahkan, meningkatkan konsumsi listrik dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa adanya peningkatan ekonomi dalam Indonesia.

"(Ada) peningkatan ekonomi. (Misal) bapak kan sekarang gajinya segini, ini perlu tadinya 1 kamar ada AC anak bikin AC lagi. Kan ada handphone sekarang nanti ada mobil listrik besar loh itu," terangnya.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa konsumsi listrik Indonesia di dalam 2023 yang mencapai 1.337 kWh per kapita juga telah cukup bagus dibandingkan negara lain seperti Myanmar Kamboja, Filipina, hingga Timor Leste.

"(Mereka) masih dalam bawah serta kita ini sangat luas ada 17 ribu penduduk 270 jt kita sebenarnya pengguna listrik juga tidak ada kalah dengan yang mana lain," imbuhnya.

Jisman merincikan, konsumsi listrik per kapita dalam Myanmar tercatat masih sebesar 416 kWh per kapita, Kamboja sebesar 524 kWh, Timor Leste sebesar 401 kWh lalu filipina 976 kWh per Kapita.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini