JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Perhubungan ( Kemenhub ), Adita Irawati menerbitkan ucapan masalah Bandara Dhoho pada Kediri , Jawa Timur yang tersebut hingga pada waktu ini belum dioperasikan. Padahal sejak tahun 2020, Angkasa Pura sudah ada melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gudang Garam terkait rencana kerjasama pengelolaan Bandara Dhoho.
Adita menyebut, pada waktu ini perkembangan fisik bandara telah rampung seluruhnya, namun terkait belum dioperasikannya bandara yang disebutkan lantaran belum ada maskapai yang punya relasi ke bandara tersebut.
"Sebenarnya bukan ada kendala, cuma kalau bandara mau operasional kan harus ada maskapainya. Maskapainya lagi persiapan. Mereka kalau mau menyingkap rute harus ada tarif, rute, dan juga sebagainya. Jadi lebih lanjut kesana," ujar Adita pada waktu ditemui dalam Gedung DPR, Kamis (18/1/2024).
Meski demikian, Adita menjelaskan secara bangunan fisik bandara Dhoho telah telah digunakan. Karena belaka tinggal menanti maskpai membuka rute penerbangan ke bandara tersebut.
"Dari regulator pasti inginnya cepat dengan segera dapat optimal. Tapi kembali lagi kalau mau operasi ya harus ada maskapai yang digunakan bisa saja berjalan disitu," tutup Adita.
Adapun pemodal dari penyelenggaraan Bandara Dhoho adalah PT Gudang Garam Tbk. Di mana nilai penanaman modal bandara ini pun tak main-main yakni mencapai Rp9 triliun.
Bandara di area Kediri ini menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN). Tidak hanya sekali itu, Bandara Dhoho Kediri ini juga digadang menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain dari Bandara Juanda Surabaya.
Editor : Eriandi
